Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyatakan Bali sudah sangat siap dengan rencana dibukanya penerbangan internasional, pasalnya beberapa hal dipersyaratkan untuk membuka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali sudah dipenuhi.

“Sarana prasarana sudah mencukupi, dan pemerintah terus meningkatkan seperti layanan rumah sakit dan penambahan ruang rawat inap juga,” ungkapnya dalam FGD virtual bersama kementerian dan lembaga terkait membahas persiapan pembukaan pariwisata mancanegara Bali melalui skema travel buble, Kamis (22/4/2021).

Dari sisi pelaku pariwisata, pihaknya bahkan mengaku sudah siap sejak tahun lalu. Industri pariwisata Bali sudah menyiapkan sertifikat CHSE yang disiapkan saat pariwisata internasional rencana dibuka September tahun lalu. “Saat ini industri sudah mengeluarkan sekitar 1.800 sertifikat CHSE untuk hotel, restoran serta destinasi pariwisata di Bali,” sebutnya. 

Baca Juga  Polemik Wisata ke Gunung dan Laut, ini Pendapat Ahli Lontar

Lebih lanjut, tokoh Puri Ubud ini juga mengatakan jika persiapan membuka tiga kawasan menjadi kawasan hijau yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua sudah hampir rampung 100% ditandai dengan tingkat vaksinasi di tiga kawasan yang sudah hampir 100%. 

“Masyarakat di tiga kawasan tersebut sudah hampir 100% divaksin. Sementara di luar zona hijau sudah sekitar 23% tau 600.000 masyarakat di Bali. Dan angkanya akan kita genjot terus sehingga herd immunity bisa segera tercapai di Bali,” bebernya.

Sementara untuk prasarana penunjang kesehatan di tiga kawasan tersebut, Wagub Cok Ace menyatakan sudah tersedia. Bahkan, ia menegaskan laboratorium pengujian spesimen untuk Covid-19 sudah memadai dengan pengujian sampel sampai 3.000 per hari.

Baca Juga  Cok Ace Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Wisman

“Di Nusa Dua sudah ada BMC hospital yang bertaraf internasional, di Sanur dekat dengan RSBM yang juga menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, sementara di Ubud baru saja dibuka Kenak Medika dan RS Ari Canthi yang sangat representatif,” tandasnya.

Dalam FGD turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Bali Trisno Nugroho, serta pelaku pariwisata. Trisno Nugroho menyampaikan Bali sudah sangat siap menerima kunjungan wisman. Tidak hanya vaksinasi masyarakat, sektor perbankan dan pekerja di bidang jasa keuangan juga sedang digenjot bersama pemprov Bali dengan BI. 

Hal itu menurutnya bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan dalam melayani masyarakat dan wisatawan kelak. Ia juga menambahkan, saat ini BI bekerjasama dengan Bank-Bank di Bali telah mengakselerasi program transaksi non tunai untuk meminimalisir kontak langsung. “Hal itu akan sangat berguna kelak jika para wisatawan sedang bertransaksi kelak,” tandasnya.

Baca Juga  Rekomendasi PDI Perjuangan untuk Koster-Giri, Cok Ace Ucapkan Selamat

Untuk diketahui, skema travel bubble dimaksud dibahas dalam FGD yakni kerjasama dua negara atau lebih yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan. Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. Langkah tersebut akan memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum. (wb/dhy)