Surveilans HIV Mulai Difokuskan pada Masyarakat Umum di Bali
Denpasar – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali menerangkan, saat ini Bali termasuk dalam kategori epidemi terkonsentrasi dengan estimasi orang dengan HIV (ODHIV) sebanyak 31.686 orang.
“Hingga Desember 2022, kasus ditemukan sebanyak 27.880 orang dan yang on ARV sampai Desember 2022 sebanyak 11.614 orang,” ujar Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Patria Nugraha kepada wacanabali.com, Senin (15/5/2023).
Lebih lanjut disebutkan, saat ini surveilans masih difokuskan pada populasi kunci atau masyarakat yang memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena HIV seperti pekerja seks komersial (PSK), laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, dan pengguna napza suntik (Penasun).
Kendati demikian, surveilans untuk masyarakat umum juga tengah dimulai khususnya pada masyarakat perkotaan.
Selain itu, untuk mempercepat ending AIDS 2030, KPA Provinsi Bali tengah berfokus pada upaya 95-95-95 yakni, 95% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV dan 95% ODHIV on ARV.
Adapun upaya yang dilakukan dengan mengelola pelaksanaan kegiatan di layanan kesehatan termasuk terapi metadon, pembangunan 44 klinik infeksi menular seksual (IMS), pembangunan 153 tempat konseling testing sukarela maupun testing inisiatif petugas serta pembangunan 7 klinik pencegahan penularan ibu ke anak.
“Salah satu upaya pencegahan yang kami lakukan juga dengan memperkuat program lokal genius Bali yaitu melalui pemberdayaan kader desa peduli AIDS dengan melibatkan krama desa/yowana (warga desa/muda-mudi-red) setempat dan kelompok siswa peduli AIDS dan narkoba (KSPAN) pada kelompok remaja,” pungkas Ngurah Patria.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan

Tinggalkan Balasan