Gianyar – Bangunan penyimpanan kerajinan tangan di Banjar Tengkulak Kaja Kauh, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, ludes dilalap si jago merah, Senin (22/5/2023). Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik.

Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra menjelaskan bahwa kejadian tersebut sedang ditangani Polsek Sukawati. “Untuk kejadian sedang diproses Polsek Sukawati,” katanya, dikonfirmasi Selasa (23/5/2023).

Sebelumnya, dalam keterangan tertulis yang diterima wacanabali.com, Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya menjelaskan bahwa api berhasil dipadamkan, sekitar pukul 14.00 WITA. Sayangnya bangunan gudang berukuran 5 x 8 meter itu hangus.

Dijelaskan, menurut informasi di lapangan menyebutkan, peristiwa bermula ketika salah seorang tetangga korban mendengar suara ledakan di selatan rumah saksi sekitar pukul 13.30 WITA.

Baca Juga  Ancam Mutilasi Sang Kekasih, Seorang WNA Diamankan Polisi

Saat dicek ternyata api sudah berkobar dengan asap hitam mengepul di gudang milik Ni Pande Made Sriniati, (49).

Saksi kemudian berteriak meminta tolong serta menghubungi Kadus Banjar Tengkulak Kaja Kauh serta menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar.

Pada pukul 13.50 WITA, dua unit armada Damkar Gianyar Unit Ubud pun tiba di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dan 10 menit kemudian satu unit armada Damkar Gianyar Unit Sukawati juga menyusul ke TKP.

“Hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi di TKP, kebakaran diduga terjadi akibat arus pendek listrik yang ditandai dengan sekring listrik yang terbakar. “Korban diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta,” paparnya.

Baca Juga  Residivis Dibekuk Polisi, Ditemukan 21 HP dan Ratusan Celdam Wanita

Api dengan cepat membesar karena di gudang tersebut tersimpan kerajinan tangan yang terbuat dari kayu.

“TKP dalam keadaan kosong. Di lokasi hanya terdapat sekring yang terpasang, karena merupakan sambungan listrik dari rumah pokok korban, dan sambungan kabel listrik kurang beraturan. “Dan korban tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian dan menerima peristiwa itu sebagai musibah,” tandasnya.

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ady Irawan