Di Balik Aborsi, Sudahkah Pendidikan Kespro Memadai ?
Denpasar – Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bali, Ni Luh Eka Purni Astiti SKM menerangkan, terdapat akses pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (Kespro) yang belum komprehensif di balik maraknya kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) berujung aborsi pada remaja.
“Kalau kita berpikir lebih jauh, kenapa sih remaja mengakses layanan aborsi? Karena KTD kan, lalu kenapa mereka bisa mengalami KTD? Nah, ini yang jarang dibicarakan,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (23/5/2023).
Pihaknya menerangkan, KTD pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Baik karena akses pendidikan Kespro yang belum mumpuni, relasi yang tidak sehat hingga adanya potensi kekerasan seksual.
“Menariknya, dari kemunculan fenomena kasus aborsi ilegal yang viral belakangan ini, akhirnya justru memberikan kita informasi bahwa ada kebutuhan akan layanan aborsi di Bali,” jelasnya.
Menurutnya, ada sejumlah dampak jangka panjang yang dapat dialami oleh remaja yang mengalami KTD. Salah satunya, terancamnya pemenuhan hak pendidikan bagi remaja.
“Karena putus sekolah misalnya, remaja perempuan terutama dapat menjadi tidak berdaya dalam mengakses finansial secara independent (mandiri). Ini tentu dapat melanggengkan rantai kemiskinan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Eka Purni menjelaskan, kehamilan pada remaja juga beresiko menimbulkan gangguan kesehatan serta meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI).
“Yang jarang terekspos adalah kesehatan mental remaja itu sendiri. Seorang perempuan yang sudah siap akan kehamilannya saja pasti mengalami perubahan hormonal. Apalagi pada remaja yang mengalami KTD, tentunya meningkatkan potensi terjadinya baby blues atau depresi pasca melahirkan,” terangnya.
Mirisnya, remaja yang mengalami KTD juga mendapatkan keterbatasan dalam mengakses ruang yang aman baik di Lingkungan keluarga maupun sekolah.
“Remaja yang mengalami KTD berpotensi untuk mendapatkan kekerasan verbal atau bahkan stigma dan tidak banyak yang speak up tentang itu,” tandasnya.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan

Tinggalkan Balasan