Perlukah Literasi bagi Anak Usia Dini?
Denpasar – Berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2019, Indonesia tercatat masuk sepuluh negara tingkat literasi yang rendah yakni menempati peringkat ke 62 dari 70 negara.
Terkait kondisi tersebut, Psikolog Pendidikan, Nyoman Wiraadi Tria Ariani S.Psi, M.Psi mengatakan pemahaman terkait literasi semestinya dapat diberikan sedini mungkin. Sebab, iterasi berperan penting sebagai pondasi dasar dalam mendukung life skill (keterampilan hidup) seseorang.
“Literasi bisa dikembangkan sejak dini dalam artian sejak dalam kandungan anak sudah dapat diperkenalkan dengan literasi,” ujarnya kepada wacanabali.com, Sabtu (3/6/2023).
Menurutnya, pengertian dari literasi tak sekadar merujuk pada aktivitas membaca, menulis serta menghitung saja.
“Lebih dari itu, literasi membantu anak dalam kemampuan problem solving atau pemecahan masalah. Sehingga, ketika anak menghadapi permasalahan yang baru ia akan menganalisa dan berpikir bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Hal ini akan membantunya dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tria Ariani menyebutkan, peran orang tua sangat diperlukan dalam menumbuhkan kemampuan literasi pada anak.
“Orang tua dapat melakukan aktivitas membaca bersama dengan anak, bisa dengan mendongeng sebelum tidur atau pada siang hari anak bisa dikenalkan dengan buku bergambar yang bisa membuka wawasan anak terhadap lingkungan sekitar,” tandasnya.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan

Tinggalkan Balasan