Denpasar – Langkanya persediaan gas LPG (Liquid Petroleum Gas) bersubsidi tabung 3 kilogram, di sejumlah wilayah Provinsi Bali dikeluhkan banyak pihak.

Yuyut (50), salah satu pemilik warung kecil di kawasan Jalan Kapten Japa, Denpasar mengaku hingga saat ini belum mendapatkan kiriman dari distributor langganannya.

“Tidak ada kiriman lagi (gas melon 3 kilogram, red). Kata pengirimnya terus besok akan dikirim, tapi besok terus tidak tahu kapan,” keluhnya, Rabu (7/6/2023).

Lebih lanjut, Yuyut merasa risau terhadap harga gas “melon” yang melambung tinggi. Terlebih, harganya menjadi tidak pasti karena langka.

“Hingga sore ini, sekitar 15 orang pembeli yang menanyakan gas kepada saya. Saat ini sisa stok gas saya tinggal dua, tidak saya jual karena untuk persediaan diri sendiri. Harganya juga mahal, sampai 25 ribu. Kasian kalau dijual, kemahalan,” imbuhnya.

Baca Juga  Gas Melon Diisukan Langka, Pertamina: Di Bali Aman

Ia berharap, tidak ada penimbunan dan gas bersubsidi ini dapat segera disalurkan kembali seperti biasa.

“Harganya supaya normal juga. Sekarang mahal, besok murah. Makanya kalau pun ada stok saya tidak berani ambil kalau mahal. Kan nanti rugi saya,” tutupnya.

Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan