Denpasar – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry, memberikan pandangannya terkait keberlangsungan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB XLV) tahun 2023, oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri, pada Senin (19/6/2023).

“Kalau masyarakat mau bawa itu ke isu politik ya silahkan. Tapi kalau saya ya, itu PKB sudah berjalan, namun kalau pelaksanaannya ada yang kurang baik ya kita sempurnakan,” jelas Sugawa Korry saat dikonfirmasi langsung oleh wartawan wacanabali.com.

Belakangan, banyak warganet mempertanyakan kapasitas Megawati membuka seremonial acara tahunan Pemprov Bali tersebut, di mana tahun ke tahun selalu dibuka oleh Presiden atau perwakilan Menteri yang menjabat. Disinggung mengenai hal tersebut, pentolan Partai Golkar Bali tersebut, nampak enggan berkomentar banyak kepada wartawan.

Baca Juga  Satgas Humas Polda Bali Siap Amankan Pemilu 2024

“Itu semua penilaian masyarakat, kalau bagi saya itu bahwa pastilah panitia punya pertimbangan-pertimbangan, jadi itu semua kebijakan panitia,” tutupnya.

Sementara itu, di hari yang sama, saat ditemui seusai sidang Paripurna bertempat di Ruang Sidang Utama, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali menyebut, bahwa tidak ada ketentuan khusus yang mengatur PKB harus dibuka oleh Presiden yang menjabat.

“Kan tidak ada ketentuan siapa yang harus membuka PKB. Itu kan semua kebijakan Gubernur,” tegasnya.

Gubernur Koster menyebut hal tersebut adalah kebijakan Gubernur Bali. Dirinya mengungkapkan alasan memilih Megawati untuk membuka PKB XLV 2023, karena Megawati merupakan Presiden ke-5 RI, selain itu beliau juga berkomitmen tinggi terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali.

Baca Juga  Gunakan Fasum untuk Berjualan, Sejumlah Pedagang Ditertibkan Pol PP

Reporter: Krisna Putra.

Editor: Ngurah Dibia.