Denpasar – Dokter spesialis kejiwaan dr I Gusti Rai Putra Wiguna SpKJ menanggapi maraknya kasus begal payudara, terjadi di Bali akhir-akhir ini. Dari segi ilmu kejiwaan, pelaku diduga mengidap penyakit Frotteuristic Disorder.

“Pelaku jika dari ilmu kejiwaan terindikasi terkena penyakit Frotteuristic Disorder, yakni penyakit kejiwaan tergolong ke pharaphilia, yaitu penyakit kejiwaan, menjurus ke seksualitas,” katanya kepada wacanabali.com, Kamis (22/6/23).

Dilansir dari klikdokter.com Frotteuristic disorder adalah jenis parafilia dimana seseorang dengan kondisi ini mendapatkan kepuasan seksual dengan mengintip orang lain yang sedang telanjang atau berhubungan seksual.

Kepuasan seksualnya diperoleh dari aktivitas mengintip tanpa melakukan kontak seksual dengan orang yang diintip maupun dengan melakukan pelecehan seksual.

Baca Juga  Marak Kekerasan Seksual, Siti Sapurah: Penegakan Hukum Kurang Adil!

dr Rai menambahkan penderita Frotteuristic Disorder, mendapatkan kepuasan seksualnya dengan cara melakukan pelecehan terhadap korbanya.

“Para penderita mendapatkan kepuasan seksualnya dengan cara mencolek bagian-bagian tubuh korbanya yang dianggap bisa memberikan kepuasaan, seperti payudara, paha, daerah selangkangan bahkan bagian intim korbanya,” tambahnya.

Tetapi dalam kasus begal payudara belakangan ini, dr Rai belum bisa memastikan apakah pelakunya mengalami gangguan Frotteuristic disorder atau tidak karena untuk memvonisnya harus ada diagnosa medis.

“Untuk memastikan para pelaku harus dilakukan serangkaian tes tidak bisa langsung memvonis karena dalam pengeluaran vonis harus ada diagnosa medis yang tagak,” tutupnya.

Reporter: Dewa Fathur