Denpasar – Polemik penutupan gunung sebagai tempat wisata mengundang pendapat ahli lontar Ida Bagus Putera Manik Aryan. Ia mengatakan bahwa sebenarnya gunung dan laut boleh dijadikan sebagai tempat wisata.

“Boleh berwisata ke gunung, karena banyak sastrawan diceritakan berwisata ke gunung dan laut. Banyak karya sastra yang terlahir lantaran sang kawi (sastrawan, red)  menuangkan keindahan kemudian dituangkan dalam karya-karya sastra,” ucapnya kepada wacanabali.com, Jumat (30/6/23).

Ia menambahkan bahwa dalam Adhiparwa yakni bagian pertama dalam kisah epos “Mahabarata” tentang pemutaran Mandara Giri di Samudra Mantana, dari mana awal amerta (berkah) itu muncul sehingga membuat kehidupan ini tetap berlangsung hingga hari ini.

“Segara giri (laut dan gunung, red) itu adalah sumber kesejahteraan makhluk hidup, tempat dari berbagai macam penyangga kehidupan manusia berasal diantaranya sumber oksigen, sumber makanan, sumber minuman,” tambahnya.

Baca Juga  Kunjungan Wisman ke Bali Naik 16,54 Persen di Desember 2024, Didominasi Australia

Dijelaskan juga, bahwa jika terjadi kesalahan membuat tempat tersebut menjadi cemer (kotor) maka pihak pemerintahlah harus melakukan perlindungan terhadap sumber-sumber kehidupan itu.

“karena keberlangsungan kehidupan ini sumbernya ada disitu. Tentu dengan perlakuan secara sekala dan niskala untuk menjaganya,” tutupnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) kota Denpasar I Gusti Putu Mahardika (Guswah), menyampaikan bahwa gunung dan laut sama sucinya.

“Kalau dilihat dari spirit rohaninya atau spirit spiritualnya gunung dan laut adalah dualitas yang tidak bisa dipisahkan, makanya kita mengenal di bali istilah nyegara gunung.”

“Khususnya kita umat Hindu, laut adalah salah satu kawasan yang patut disucikan, sama halnya pandangan saya terhadap gunung, laut pun harus ada regulasi tegas serta penegakan hukum yang adil dalam aktivitas yang memanfaatkan laut seperti restaurant dan club,” ujarnya kepada wacanabali.com Kamis, (29/6/23).

Baca Juga  KNPI Bali Titip Pesan Untuk Gubernur Mendatang

 

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ngurah Dibia