Buleleng Penentu Kemenangan
Denpasar – Pengamat Politik sekaligus akademisi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), I Nyoman Subanda mengatakan Kabupaten Buleleng dapat menjadi faktor penting dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bali 2024, sebab kabupaten dengan jumlah pemilih terbanyak.
Seperti diketahui, berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menetapkan sebanyak 3.269.516 pemilih. Dari total pemilih tersebut sebanyak 611.901 pemilih dari Kabupaten Buleleng.
Kemudian diikuti oleh Kota Denpasar sebanyak 495.896 pemilih, Badung 403.326 pemilih, Gainyar 390.424 pemilih, Karangasem 388.854 pemilih, Tabanan 372.372 pemilih, Jembrana 243.797 pemilih, Bangli 195.894 pemilih, dan Klungkung 167.052 pemilih
Subanda mengatakan, partai politik (parpol) akan serius memperhatikan Buleleng sebagai penentu kemenangan dalam Pilgub Bali 2024. Misal, mencalonkan figur yang berasal dari Buleleng menjadi gubernur maupun wakil gubernur.
“Mungkin juga figurnya tidak berasal dari Buleleng akan tetapi dia punya ide dan gagasan tentang Buleleng untuk meraih suara masyarakat Buleleng,” terang Subanda, Rabu (05/07/2023).
Lebih lanjut, Subanda mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat Buleleng yang melek, aktif, dan secara psikologis kompak dalam politik membuat Buleleng menjadi kabupaten yang tidak bisa diabaikan oleh partai politik untuk dapat menang dalam Pilgub Bali.
“Saya meyakini pasti sudah ada strategi-strategi yang disusun oleh partai politik dan calon untuk dapat meraih suara di Buleleng,” terangnya.
Subanda juga menjelaskan dalam sejarah politik Bali, terkhusus paska reformasi, Kabupaten Buleleng sering dijadikan faktor penentu dalam politik. Seperti pada Pilgub Bali 2008, dimana pasangan Made Mangku Pastika dan Puspayoga berhasil tampil sebagai pemenang.
“Kalau kita lihat Pak Made Mangku Pastika kan dari Buleleng kemudian dipasangkan dengan Puspayoga dari Denpasar,” terangnya.
Kemudian pada Pilgub Bali 2013 dimana faktor Buleleng tidak bisa diabaikan dimana pasangan Mangku Pastika-Sudikerta melawan Puspayoga-Sukrawan.
“Dua pasangan yang bertempur dalam Pilgub Bali ini. Dari Made Mangku Pastika itu berasal dari Buleleng. Sementara juga Sukrawan yang merupakan Cawagub Puspayoga juga dari Buleleng. Kita lihat Buleleng jadi faktor yang diperhatikan dan tidak bisa diabaikan” terangnya.
Terakhir dalam Pilgub Bali 2018, dimana Pasangan Koster-Ace berhasil tampil sebagai pemenang setelah mengalahkan pasangan Rai Mantra-Sudikertha.
“Koster kan orang Buleleng kemudian dipadukan dengan Cawagub dari Bali Selatan, tepatnya Gianyar yaitu Cok Ace, hasilnya jadi menang,” terangnya.
Reporter: Agus Pebriana
Editor: Ady Irawan
Tinggalkan Balasan