Dilema Jumlah Tenaga Pendidik Menyusut, Disdikpora Bangli: Anggaran Daerah Terkuras
Bangli – Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli I Wayan Rada menyebutkan, saat ini pihaknya kekurangan 309 guru kelas dan 329 guru mata pelajaran.
Ia menerangkan, hal tersebut baru dapat diatasi melalui perekrutan tenaga guru pengabdi di masing-masing satuan pendidikan.
“Insentif yang diberikan belum layak mengingat keterbatasan kemampuan,” ungkapnya kepada Wacanabali.com, Jumat (7/7/23).
Kondisi ini disebutnya membuat dilema, sebab dibalik kebutuhan akan peningkatan jumlah tenaga pendidik pihaknya juga dihadapkan dengan kondisi anggaran daerah yang tidak memadai.
“Jelas membebani anggaran daerah, apalagi Bangli kategori APBD kecil,” tambahnya.
Pihaknya berharap, anggaran terkait perekrutan tenaga pendidik segera ditingkatkan pemerintah pusat.
“Kita selalu memberikan data akurat dan selalu memohon agar pusat bisa menambahkn anggaran di DAU (Dana Alokasi Umum) khusus belanja pegawai. Sehingga, pemerintah daerah bebannya dapat berkurang untuk hal pengadaan formasi pegawai,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerhati Pendidikan Prof. Rumawan Salain menyebutkan, ketidaklayakan insentif yang diterima guru saat ini jadi penyebab polemik kekurangan guru di sejumlah sekolah.
“Guru sudah tidak dianggap lagi sebagai profesi melainkan sebagai buruh. Sehingga, penghasilanya jauh dari kecukupan. Bagaimana bisa mereka mengajar dengan baik,” ujarnya saat diwawancarai secara terpisah, Kamis (6/7/23).
Pihaknya menilai, pemerintah belum cukup serius dalam memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Perlakuan pemerintah terkesan setengah hati kepada guru, selain itu tidak adanya penghargaan kepada profesi guru juga menjadi penyebabnya.” tutupnya.
Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Gama

Tinggalkan Balasan