Denpasar – Masyarakat Bali sempat dihebohkan dengan beredarnya video viral sekelompok remaja yang pesta minuman keras sembari “memba’iat” (melantik, red) anggota barunya mengatasnamakan dirinya sebagai “Bajing Kids”.

Psikolog Pendidikan Nyoman Wiraadi Tria Ariani, M.Psi menyebutkan, remaja dalam fase pencarian jati diri membutuhkan pendampingan orangtua.

“Apabila remaja tidak mendapatkan pendampingan dari orangtua atau keluarga, maka peluang untuk mencari pendampingan kepada orang lain menjadi lebih besar dan mungkin saja orang tersebut tidak bertanggung jawab,” jelas Tria kepada wacanabali.com, Senin (24/7/23).

Ia menerangkan, upaya pencegahan penting dilakukan oleh orangtua agar
anak tidak terjerumus pada tindakan yang tidak diinginkan.

“Jika remaja sudah terjerumus pada kriminalitas akan susah keluar dari hal tersebut. Maka pendampingan orangtua sangat diperlukan,” tambah akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini.

Baca Juga  Dihina, Mantan Anggota DPRD Jembrana nyaris saling Serang Sajam

Menurutnya, orangtua dapat hadir dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dengan cara memberikan ruang aman dan nyaman.

“Orangtua bisa memberikan ruang bagi anak untuk bercerita tanpa penghakiman,” tandasnya.

Dengan demikian imbuhnya, anak percaya orangtuanya dapat hadir dalam momen terbaik dan terburuknya dan anak menjadi lebih terbuka.

“Karena anak-anak belum dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan seksama. Mungkin ia mengungkapkan ekspresinya secara berlebihan misalnya memukul atau berteriak, itu adalah tanda-tanda kefrustasiannya. Jadi kita sebagai orangtua lah yang melakukan pendekatan kepada anak,” tutupnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar membubarkan geng remaja “Bajing Kids”. Pernyataan itu disampaikan Kapolresta Denpasar, Kombespol Bambang Yugo Pamungkas usai memanggil dan memberi pembinaan para remaja anggota geng itu di Mapolresta Denpasar, Jumat (21/7/23).

Baca Juga  Lima Tahun Menjabat, Gubernur Koster Klaim Berhasil Bangkitkan UMKM

Yugo juga mengatakan akan menggiatkan pengawasan melalui polisi banjar agar hal serupa tidak terjadi lagi. Langkah ini diambil menyikapi pasca-video pesta miras dan aksi kekerasan remaja-remaja geng ini beredar luas.

“Anggota geng sudah dipanggil guna diberikan pembinaan, untuk menyelesaikan persoalan ini. Mereka juga membuat pernyataan bersedia tidak berhubungan lagi dengan geng tersebut serta bersepakat untuk dibubarkan,” tegasnya.

Reporter: Komang Ari

Editor: Ngurah Dibia