Denpasar – Salah satu Praktisi Pendidikan Bali, I Ketut Sukarmen menilai maraknya fenomena kenakalan remaja di era digitalisasi, seperti “Bajing Kids” (Sekelompok remaja pesta miras) beberapa waktu lalu viral di media sosial, adalah bentuk bagaimana teknologi telah merevolusi dunia pendidikan dan membawa perubahan signifikan dalam hidup remaja saat ini tanpa adanya batasan.

“Kalau kita saling menyalahkan dalam hal ini, orang tua ataupun guru, itukan klasik sekali ya. Tapi faktanya, dengan era digital saat ini, anak itu kan bebas untuk mencari informasi. Ini memang fakta bahwa proses adaptasi remaja saat ini sangat dipengaruhi dari pola pendidikan digital.”

“Mau gurunya seperti apa, orang tua nya model apa, kalau individunya sendiri tidak bisa menyaring, tentu akan berdampak terhadap pembentukan karakternya,” jelas Ketut Sukarmen kepada wacanabali.com melalui sambungan telepon, Selasa (25/7/23).

Baca Juga  Usai Viral Geng "Bajing Kids", Begini Tanggapan Psikolog

Menurutnya, walaupun revolusi digital berdampak positif bagi dunia pendidikan dengan mempermudah akses pembelajaran. Disinyalir, perubahaan ini juga telah meningkatkan peluang terjadinya kenakalan remaja, resiko jika digunakan oleh kelompok pemuda tanpa batasan.

Postingan berupa visual tindakan kekerasan, ataupun pesta minum-minuman keras cenderung menjadi kebanggaan remaja digital saat ini, dalam kemudahan akses untuk melakukan tindakan nakal tersebut melalui jaringan digital, sehingga diperlukan peran lembaga pemerintah, orang tua dan guru agar remaja kedepan dapat memanfaatkan digitalisasi ini dengan lebih bertanggung jawab.

“Solusi terbaik menurut saya, perlu kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter anak. Sekolah perlu mengawasi pergerakan anak didiknya di dunia maya dan orang tua melanjutkan peran tersebut dirumah. Sejak dini hingga remaja, anak itu harus dibekali pengetahuan informasi digital yang baik, agar bijak bermedia sosial,” imbuhnya.

Baca Juga  KPPAD Bali: Stop Sebar Identitas Anak yang Berkonflik dengan Hukum!

Kasus “Bajing Kids” merupakan salah satu fenomena remaja di era digitalisasi yang berdampak negatif, penyalahgunaan teknologi diperuntukan sebagai alat aktualisasi diri dapat merusak kesehatan mental generasi selanjutnya, perlu adanya kebijakan dari semua pihak terkait dalam menyikapi secara bersama-sama, mencari solusi terkait permasalahan kenakalan remaja di era digitalisasi. 

Reporter: Krisna Putra