Denpasar – Polemik sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar memasuki babak baru.

Direksi PT Bali Citra Metro Plasma Power selaku pengelola TPST Kertalangu, diwakili oleh R. Agung Priyanto selaku general manager menyampaikan permasalahan bau di TPST Kertalangu akan selesai pada bulan Agustus.

“Permasalahan bau akan selesai pada bulan Agustus. Saat ini pengolahan sampah dalam tahap pembersihan sampah yang masih menumpuk,” ucapnya saat menerima kunjungan Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) diketuai Agustinus Apollonaris K Daton di TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Selasa (25/7/23).

Dirinya menambahkan bahwa pengiriman sampah saat ini dihentikan untuk meminimalisir tumpukan yang berpotensi bau.

“Untuk saat ini pengiriman sampah sampah dihentikan agar tidak terjadi tumpukan sampah dan menyebabkan bau menyengat,” tambahnya.

Baca Juga  Pemkot Denpasar ‘Tekan’ PT BCMPP Segera Atasi Bau TPST Kertalangu

Lebih lanjut dijelaskan pengiriman sampah saat ini diarahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar.

“Saat ini sampah diarahkan ke TPA Suwung terlebih dahulu untuk diolah disana,” imbuhnya.

Saat ini TPST Kertalangu sedang mengamprah mesin berteknologi tinggi dari china untuk membantu pengolahan sampah agar optimal.

“Saat ini kami sedang mengamprah mesin dari China untuk membantu pengolahan sampah lebih optimal,” tutupnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Kadek Oka Widiantara selaku prajuru Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar mengungkap warganya mengeluhkan bau dan polusi yang dihasilkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Bahkan ada warganya mengalami gangguan kesehatan.

“Dari warga sudah banyak mengeluh sampai ada mual dan muntah, serta batuk serta radang dan ibu hamil sampai mengenakan masker untuk keluar rumah,” ucapnya di Denpasar, Rabu (19/7/23).

Baca Juga  Awasi Sampah Masuk ke TPST Kertalangu, Warga Terjunkan Linmas

Dirinya menambahkan bahwa permasalahan bau dan polusi udara yang dihasilkan sudah ada sejak awal beroperasinya TPST tersebut.

“Dari awal berdiri sudah bau dan asapnya menyebar kemana-mana warga banyak mengeluh akibat bau dan polusi yang dihasilkan oleh TPST ini,” tutupnya.

Reporter: Dewa Fathur
Editor: Ady Irawan