Denpasar – Bali salah satu pulau bagian di Indonesia, minim akan sumber daya mineral (minyak bumi, gas) mengandalkan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian, siapa sangka memiliki sumber daya strategis lain sebagai sumber pendapatan yang potensinya jangan dipandang sebelah mata.

Ali Charisma, salah satu praktisi industri kreatif mengatakan, sektor ekonomi kreatif seperti industri mode di Bali, juga merupakan pilar penting dalam agenda pembangunan di Bali bahkan Indonesia, diibaratkan sebagai “Raksasa yang Sempat Tertidur Pulas” dengan kebangkitannya di 2023 pasca hantaman krisis global Covid-19.

“Karena sebenarnya kita (industri kreatif, red) berdampak sangat besar bagi perekonomian masyarakat. Setelah tertidur di pandemi, roda-roda raksasa ini mulai bergerak membangkitkan lagi ekonomi kreatif khususnya di Bali. Jangan dianggap remeh, dengan antusiasme masyarakat terhadap produk lokal saat ini, kita yakin sektor ini mampu menjadi pesaing di pasar global,” jelas Ali Charisma (Fashion Designer) saat ditemui wacanabali.com, Sabtu (5/8/23).

Baca Juga  Prof Antara Bebas, Hakim Perintahakan Kembalikan Harkat dan Martabatnya

Diketahui secara umum, sektor industri kreatif merupakan salah satu lokomotif ekonomi nasional, menjadi elemen penting dengan presentase kontribusi sebesar 70% dalam agenda pembangunan perekonomian Indonesia, tercatat bahwa sektor ini menduduki peringkat tiga dunia, dengan nilai tambah sebesar Rp1.300 triliun, setelah Amerika dengan industri perfilman Holywood dan Korea Selatan dengan industri musik K-Pop (industri serupa).

“Bali kan memang sudah diakui sebagai pusat wisata dunia, otomatis industri kreatif penunjang lainnya juga akan terangkat eksistensinya. Ke depan ini bagaimana kita bisa terus melakukan adaptasi terhadap setiap perubahan global yang ada, besar harapan pemerintah bisa melihat potensi kami ini,” tambahnya.

Ali menambahkan, bahwa sektor ekonomi kreatif Bali memiliki konsep pemberdayaan masyarakat, semakin banyak terlibat semakin besar terhadap penciptaan lapangan kerja berkualitas, dimana dasar kreativitas itu tidak ada batasan masyarakat bisa bebas menumpahkan ide-idenya khususnya di Bali, sehingga layak sekali pulau ini disematkan label sebagai daerah istimewa.

Baca Juga  MK Perbolehkan Kampanye di Kampus, Prof Suarta Ancam Jika Menyeleweng Dihentikan

Reporter: Krisna Putra

Editor: Ngurah Dibia