Denpasar – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengimbau masyarakat Bali secara khusus, untuk waspada terhadap penyebaran hoaks (berita bohong), memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

“Tentunya kemajuan teknologi mempunyai dampak positif. Tetapi, hal yang harus kita sadari bersama kemajuan tersebut juga bisa berdampak negatif, contohlah belakangan ini kita sering diterpa dengan hal-hal yang kebenarannya dipertanyakan (hoaks, red). Untuk itu masyarakat Bali khususnya saya harapkan, agar lebih cerdas dalam bermedia sosial (bermedsos, red) agar isu-isu negatif ini bisa lebih terfilterisasi,” jelas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kepada wacanabali.com, Rabu (23/8/23).

Baca Juga  Abraham Gazali Apresiasi Langkah Polda Bali Tangani Laporannya

Untuk dapat diketahui, melalui teknologi AI berbagai kampanye dalam mensosialisasikan program bisa dilakukan lebih cepat dan kreatif. Namun, potensinya digunakan dalam kampanye hitam hingga penyebaran hoaks harus diwaspadai, tidak hanya oleh para penegak hukum juga untuk masyarakat luas.

Kabid Humas Polda Bali mengungkapkan kekhawatirannya terkait AI, dengan banyaknya penyalahgunaan untuk kegiatan jahat, terutama jelang Pemilu 2024, yang penggunaan AI oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab sengaja dimanfaatkan untuk memproduksi misinformasi di masyarakat.

“Ini (hoaks AI, red) sangat bahaya bagi masyarakat apabila termakan isu-isunya. Meresahkan masyarakat, bisa membuat perpecahan, padahal belum tentu kebenarannya. Makanya, saya minta masyarakat lebih waspada dalam mencerna informasi-informasi di media sosial, agar tidak mudah terpancing dengan hoaks-hoaks berbahaya ini,” tutupnya.

Baca Juga  Kenang 21 Tahun Tragedi Bom Bali, Masyarakat Diingatkan Bahaya Radikalisme

Reporter: Krisna Putra
Editor: Ady Irawan