Denpasar – Perluasan informasi terkait metode Wolbachia sebagai langkah dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali mulai menyasar penyandang disabilitas netra. Kegiatan ini melibatkan partisipan dari Yayasan Dria Raba Denpasar pada Kamis, 31 Agustus 2023.

“Kampanye ini menjembatani kesenjangan dalam akses informasi dengan melibatkan penyandang disabilitas netra. Partisipasi mereka dalam kegiatan sosialisasi ini tidak hanya memberi mereka akses ke informasi penting, tetapi juga menunjukkan kepada masyarakat betapa pentingnya inklusivitas dalam setiap aspek kampanye kesehatan masyarakat,” ujar Senior Program Manager Save The Children Man Magilan, Selasa (5/9/23).

Lebih lanjut diinformasikan, untuk penyandang disabilitas netra, edukasi terkait metode Wolbachia disampaikan melalui audio sulih suara dan penggunaan huruf braille sehingga para partisipan dapat memahami informasi dengan lebih mudah.

Baca Juga  Ketua DPRD Bali Tolak Program Nyamuk Ber-Wolbachia

Diketahui sebelumnya, Wolbachia merupakan bakteri alami yang digunakan sebagai teknologi untuk menghambat kemampuan nyamuk dalam menularkan virus ke manusia dan ditemukan dalam 50% jenis serangga, seperti lalat buah, capung, dan kupu-kupu.

Di Bali, World Mosquito Program (WMP) memulai penggunaan metode Wolbachia ini di Kabupaten Buleleng dan Denpasar.

“Kami berharap setelah mulai menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia kasus demam berdarah di Denpasar dan Buleleng segera menurun,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari