Kapolres Jembrana: Pemilu Bukanlah Perang Politik
Jembrana – Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengungkapkan harapannya untuk menjalankan Pemilu yang damai di Kabupaten Jembrana. Ia mendorong semua pihak untuk menghindari hoaks (informasi bohong, red) dan berkomitmen untuk melaksanakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil, dan berintegritas.
“Pemilu bukanlah perang politik, tetapi merupakan wujud konsolidasi politik. Bangsa ini memerlukan pemilu yang berlangsung dengan lancar, aman, damai, dan tertib. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mewujudkannya,” ungkapnya dalam Deklarasi Pemilu Damai di wantilan Pura Jagatnatha, Jembrana, Kamis (7/9/23).
Untuk menjaga keamanan selama Pemilu, Kapolres Juliana memaparkan bahwa pihaknya telah mengerahkan 463 anggota Polri, 51 anggota TNI, dan 1.804 personel Linmas (Hansip) dengan jumlah 898 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Kabupaten Jembrana, untuk pola pengamanan dan jumlah personel di setiap TPS akan disesuaikan dengan situasi dan risiko yang ada.
Selain TPS, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jembrana juga akan menjalani penjagaan 24 jam, seperti pada pemilu sebelumnya. Pihak berwenang juga akan melakukan patroli rutin untuk memantau situasi dan menjaga keamanan di berbagai wilayah.
Kapolres Juliana juga mengajak peserta pemilu untuk mengikuti deklarasi pemilu damai dengan mengutamakan toleransi, kampanye berfokus pada gagasan, dan mematuhi aturan.
Ketua KPU Jembrana, Ketut Gede Tangkas Sudiantara, menegaskan bahwa pemilu yang damai adalah tanggung jawab bersama dari partai politik, penyelenggara pemilu, dan masyarakat.
“Pemilu yang damai akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi keamanan, tetapi juga akan melahirkan pemilu yang berintegritas,” ujarnya
Bupati Jembrana, Nengah Tamba, yang juga hadir dalam deklarasi tersebut, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Polres Jembrana. Pemerintah daerah berkepentingan agar pemilu di wilayahnya berjalan aman, lancar, dan tertib.
“Kesuksesan pemilu adalah tanggung jawab bersama, dan pemilu yang memenuhi peraturan dan norma-norma akan menghasilkan wakil rakyat yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat,” ucapnya.
Terakhir semua pihak yang hadir sepakat untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan ketertiban menjelang Pemilu 2024, dengan harapan memperoleh hasil pemilu yang kredibel dan bermartabat untuk Jembrana, Bali, dan Indonesia.
Reporter: Yusuf Mudatsir
Editor: Ngurah Dibia
Tinggalkan Balasan