Gaya “Jadul” Kampanye Caleg Pakai Baliho, Kurang “Gereget” di Era Multiplatform
Denpasar – Fenomena jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, biasa dilakukan oleh para Bakal Calon Legislatif (bacaleg) atau politikus dalam agenda kampanye mereka, mempertahankan gaya “jadul” (jaman/zaman dulu) alias kuno, memanfaatkan sarana visual seperti spanduk, baliho dan semacamnya dipasang di pinggir-pinggir jalanan kota hingga ke desa, dianggap sudah tidak lagi optimal mampu menarik perhatian masyarakat era digital (multiplatform) khususnya di Bali.
Indra Kusuma (30), salah satu warga Kota Denpasar menilai, kampanye gaya lama politikus baliho tersebut, justru membuat pihaknya tidak simpatik. Karena dianggap, baliho/spanduk tersebut mengurangi keindahan tata kota, tidak ramah lingkungan, meninggalkan problematika sampah visual yang berdampak terhadap citra Bali sebagai tujuan pariwisata dunia.
“Saya udah ga simpati lagi sama baliho-baliho kayak gitu. Jaman sekarang gitu loh kurang efektif aja. Era digital, teknologi semakin maju. Kenapa ga pake media-media online saja? Bikin advertorial, (berita berbayar/iklan, red) atau podcast lah, masyarakat bisa lebih tau tujuan nih calon apa? Ga sekedar beli kucing dalam karung, oldschool (kuno, red) banget,” ungkap Indra yang berkenan diwawancara di Renon, Denpasar, Jumat (15/9/23).
Hal serupa juga diungkapkan Nurcahyo Utami (65), mengaku bahwa tidak ada perubahan, gaya berkampanye politikus saat ini dianggap masih sama seperti era 90-an, mengumbar jargon-jargonnya lewat visual jalanan dinilai kurang berdampak positif pada masa keterbukaan informasi publik saat ini, khususnya bagi kalangan pemilih muda di Bali.
“Kumuh ah. Menurut saya udah ga ada manfaatnya itu (baliho caleg, red), beda cerita kalau dulu tahun 90-an masih kena tuh umbar janji model gitu. Sekarang kan apa-apa liat HP (telepon genggam, red) dikit-dikit liat HP. Lebih baik mereka (bacaleg, red) mending obral misinya pake artikel, jadi kita kan warga bisa baca langsung niatnya apa nih,” papar Utami seorang ibu rumah tangga.
Satpol PP Denpasar Tertibkan Baliho, tak Terkecuali Baliho Kampanye
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra menyebutkan tengah gencar melakukan aksi penurunan baliho di Kota Denpasar, termasuk terkait baliho kampanye politik yang telah kadaluarsa dan rusak, menjadi salah satu sasaran penurunan.
“Kita akan sasar dulu yg ada di jalan-jalan protokol di kota Denpasar serta menurunkan baliho-baliho yang kadaluarsa dan yang rusak. Hal ini sudah berlangsung dari seminggu yang lalu. Kita akan terus melaksanakannya secara rutin,” ujarnya kepada wacanabali.com, Kamis (14/9/23).
Ia juga menyoroti penggunaan baliho untuk keperluan kampanye politik dianggap berlebihan. Menurutnya, perlu peralihan alat kampanye dari penggunaan baliho ke platform-platform digital agar meminimalisir adanya dampak negatif sampah baliho tersebut terhadap lingkungan.
“Kita mengharapkan agar penggunaan baliho saat sosialisasi bisa dikurangi, sekarang kan sudah bisa melalui media sosial,” harapnya.
Reporter: Krisna Putra
Editor: Ngurah Dibia

Tinggalkan Balasan