Denpasar – Salah satu pengusaha muda asal Bali, I Gusti Bagus Krishna Mantera (45) menilai, adanya gaya kampanye model lama para Bakal Calon Legislatif (bacaleg) di Bali, dengan memanfaatkan alat peraga berupa penggunaan baliho, spanduk, dan umbul-umbul dianggap kurang efektif untuk mendapatkan suara para generasi milenial di era digital saat ini.

“Ya satu sisi penggunaan baliho atau umbul-umbul itu memang warna-warninya tiap pemilu sih, dari situ masyarakat tau kalau dikit lagi bakal harus nyoblos. Tapi, kalau bicara soal Bali sebagai Green Island (pulau hijau), ini justru kok ga ngena ya, di sisi lain wisatawan itu perlu lihat Bali yang lebih bersih. Sedangkan, penggunaan alat peraga kampanye itu jauh dari kesan itu, saya rasa lebih efektif kalau kampanye digital (green campaign, red) itu bisa diterapkan saat ini,” ungkapnya sebagai pemilik bisnis kuliner di Kota Denpasar, yang konsen akan lingkungan, Jumat (22/9/23).

Baca Juga  Bali Solid, De Gadjah Optimis Pilpres Satu Putaran

Ia mengharapkan, para bacaleg di Bali bisa lebih memanfaatkan platform digital dalam agenda kampanyenya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, bagaimana bisa menyampaikan visi-misinya ke depan jika terpilih sebagai wakil rakyat, sehingga masyarakat khususnya para generasi muda dan warganet, bisa lebih memahami karakter para wakil rakyat pilihannya yang sesuai.

“Mestinya sih, bagusnya, KPU atau Bawaslu, pemerintah siapapun yang berkewenangan terhadap kampanye, bisa membagi berdasarkan persentase. Misal, kampanye digital sekian persen dan fisiknya sekian persen, ini kalau sukses diterapkan, Bali bisa saja jadi contoh daerah-daerah lain terkait pola penerapan kampanye hijau 2024,” paparnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra menyebutkan juga tengah gencar melakukan aksi penurunan baliho di Kota Denpasar, termasuk terkait baliho untuk kampanye politik yang telah kadaluarsa dan rusak, kata dia, menjadi salah satu sasaran penurunan.

Baca Juga  Usai Amankan 33 PSK, Kantor Satpol PP Denpasar Dirusak

“Kita akan sasar dulu yg ada di jalan-jalan protokol di kota Denpasar serta menurunkan baliho-baliho yang kadaluarsa dan yang rusak,” ujarnya kepada wacanabali.com, Kamis (14/9/23).

Selain akan rutin dilaksanakan, Bawa Nendra juga menyoroti penggunaan baliho untuk keperluan kampanye politik yang berlebihan. Menurutnya, perlu peralihan media kampanye dari penggunaan baliho ke platform digital agar meminimalisir adanya dampak negatif sampah baliho tersebut terhadap lingkungan.

“Kita mengharapkan agar penggunaan baliho saat sosialisasi bisa dikurangi, sekarang kan sudah bisa melalui media sosial,” harapnya.

Reporter: Krisna Putra

Editor: Ngurah Dibia