Denpasar – Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet soroti potensi kemunculan politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kalau untuk tahun politik, biarlah orang-orang berbicara tentang politik, pembangunan daerah maupun nasional jangan kemudian menjual adat, tradisi, agama dan suku bangsa untuk menjadi dagangan politik,” ujarnya kepada wacanabali.com saat ditemui di Kantor MDA Provinsi Bali, Senin (25/6/23).

Disinggung terkait antisipasi keterlibatan prajuru adat dalam Pemilu, dirinya menegaskan agar tetap berada dalam posisi netral.

“Prajuru adat semestinya independen jangan membawa identitas adat, budaya apalagi menjual desa adat untuk dagangan politik. Seharusnya independen,” tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengimbau masyarakat cerdas dalam menentukan pilihan dan tidak terprovokasi dalam merayakan pesta demokrasi mendatang.

Baca Juga  Disambut Antusias, Ganjar Yakin Menang di Bali

“Kalau ada yang bermain politik identitas ya jangan dipilih. Pemilu sangat penting dan jangan dicampuradukkan. Politik identitas itu jangan sampai dipakai dan harus dicegah apabila ada yang menggunakan hal itu,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari