Denpasar – Aktivis Perempuan Anisa Fadila angkat bicara terkait pelecehan seksual yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya selama ini masyarakat menyalahkan korban terutama mengenai pakaian yang dikenakan korban.

“Yang paling aku keselin, korban selalu ditanya pakaiannya seperti apa saat terjadinya pelecehan. Maksudku yang seharusnya dijaga itu mata bukan pakaian siapapun,” ujarnya kepada wacanabali.com, Sabtu (30/9/23).

Dirinya menambahkan miris melihat beberapa kasus pelecehan seksual, yang korbanya digiring oleh opini pelaku, sebagai perbuatan suka sama suka bahkan hingga dikucilkan.

“Korban pelecehan seksual itu dianggap hina sama seperti kasus kemarin yang dia itu korban pelecehan, oleh salah satu warga, tapi dikatakan dia itu sama-sama mau tanpa dilihat dari kesaksian korban, bahkan dia dijauhi akibat tersebar nama dia sebagai korban pelecehan seksual itu,” imbuhnya.

Baca Juga  Made Rentin Bantah Pembina Pramuka Lecehkan Siswa SD di Denpasar

Ia menjelaskan bahwa banyak korban kekerasan seksual yang enggan melaporkan kejadian tersebut, karena ditakutkan sebagai aib.

“Menurutku sih banyak orang yang menjadi korban pelecehan seksual tapi belum speak up karena takut dianggap sebagai aib,” jelasnya.

Anisa mengajak masyarakat untuk memberikan edukasi seksual yang tepat kepada anak-anak maupun remaja mengenai pelecehan seksual.

“Intinya edukasi mengenai larangan disentuh orang lain ke anak-anak maupun remaja maupun dewasa itu penting. Tapi yang paling penting adalah jangan pernah mewajarkan hal-hal yang bersifat melecehkan walaupun hanya dengan kata-kata dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun,” tutupnya.

Reporter: Dewa Fathur