Denpasar – Akademisi Hindu Dr. Ni Kadek Surpi mengungkap rasa prihatin terhadap merebaknya perilaku cyberbullying (perundungan di dunia maya) di kalangan masyarakat.

“Saat ini kasus cyberbullying masih terus bergulir dan berlanjut di media sosial. Bahkan menjadi virus yang luar biasa bagi anak-anak muda,” ujarnya kepada wacanabali.com di Denpasar, Rabu (11/10/23).

Lebih lanjut, pihaknya yang tengah melakukan riset mendalam terhadap isu tersebut menyayangkan adanya peningkatan jumlah kasus cyberbullying di Bali.

“Tentang konten negatif termasuk cyberbullying menurut data riset yang kami publish di pandemi Covid-19 meningkat. Banyak yang dilaporkan tapi banyak juga yang tidak dilaporkan,” imbuhnya.

Dirinya menambahkan, cyberbullying dalam jangka panjang dapat berdampak bagi kondisi kesehatan mental korban. Sehingga diperlukan penanganan yang serius terhadap hal tersebut.

Baca Juga  Wartawan Senior jadi Korban Doksing, Pram: Ditreskrimsus Bali Canggih, Harusnya Cepat Mengungkap

“Korban juga berpotensi sebagai pelaku selanjutnya karena hal-hal yang tidak dia selesaikan. Selain itu isu kesehatan mental dalam jangka panjang jadi taruhannya,” sebutnya.

Dengan demikian, Surpi berharap adanya sinergi yang diupayakan untuk serius tangani perilaku bully termasuk jenis cyberbullying di kalangan anak muda Bali.

“Anak harus dibekali agar tidak menjadi pelaku maupun korban cyberbully. Sekolah memiliki peran besar untuk mengawasi anak-anak yang pernah menjadi pelaku dan juga korban,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari