Jembrana – Hiu paus dengan ukuran besar ditemukan mati terdampar di Pantai Banjar Yehkuning, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, Minggu (15/10/2023). Hiu paus berjenis tutul ini ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 07.00 Wita.

Penemuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. “Kami mendapat informasi dari nelayan, dan saat ini masih menunggu dari pihak terkait untuk melakukan penanganan,” ungkap Kapolsek Pekutatan Kompol I Wayan Suastika, Minggu (15/10/2023).

Penemuan ini menjadi penemuan kedua jenis hiu tutul di pesisir Pantai Banjar Yeh Kuning. “Sudah dua kali ada ikan besar terdampar di sini (Pantai Banjar Yeh Kuning). Ukurannya mirip dengan hiu paus yang ditemukan pada Jumat (29/9/2023) lalu,” papar Suastika.

Baca Juga  Suarakan Darurat Perkawinan Anak, Gede Sudarma: Kami sering Dianggap 'Ngurusin Pisaga'

Sementara, Petugas Pusat Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana Andri Purna Jatmiko menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan penemuan tersebut.

“Masih kami koordinasikan, saat ini juga air laut masih pasang. Sesuai informasi itu jenis hiu tutul,” jelasnya.

Sampai berita Ini diturunkan pihak PSDKP masih melakukan komunikasi dengan JIS, apakah akan dilakukan Nekropsi.

Bangkai Paus tak Dinekropsi dan Langsung Dikuburkan Dekat Lokasi Penemuan

Setelah melakukan komunikasi dengan JIS, pihak PSDKP memutuskan untuk langsung mengubur bangkai paus tersebut, Minggu (15/10/23).
Koordinator Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana Andri Purna Jatmiko menjelaskan bangkai hiu paus dengan panjang sekitar 6,6 meter itu sudah membusuk.

Baca Juga  Sukarmen: Hari Suci Saraswati Momentum Siswa Merefleksi Diri

“Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda perburuan pada bangkai hiu ini. Kondisinya juga sudah hampir membusuk dan sudah mengeluarkan bau,” terang Andri, Minggu (15/10/2023).

“Prosesnya tidak dinekropsi, jadi untuk penanganan kali ini kami hanya akan melakukan penguburan dengan dibantu alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana,” sambung Andri.

Peristiwa terdamparnya hiu jenis hiu tutul ini sudah menjadi peristiwa yang ketiga kalinya dari Januari sampai Oktober 2023. Sesuai data dari PSDKP Jembrana, sebelum peristiwa terakhir ini, hiu sejenis terdampar terjadi pada 17 Juni 2023 di Pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana. Kemudian, 29 September 2023 di Banjar Yehkuning, Kecamatan Pekutatan.

Baca Juga  Miris! Belum Jatuh Tempo, LPD Peminge Lelang dan Eksekusi Tanah Krama

“Peristiwa terdamparnya hiu tutul ini menambah jumlah kasus ikan besar yang terdampar di Jembrana. Hingga Oktober 2023 sudah terjadi enam kasus ikan terdampar di pesisir Jembrana,” papar Andri.

Selain jenis hiu, pada 8 April 2023, ditemukan paus sperma di Pantai Yehleh, Kecamatan Pekutatan, selanjutnya, pada 27 April 2023 ditemukan lumba-lumba di Pantai Tembles, Kecamatan Mendoyo. Kemudian, 30 Mei 2023, ditemukan lumba-lumba mati di Pantai Cupel, Kecamatan Negara.

Sebelumnya, diberitakan bangkai Hiu Paus ditemukan warga sekitar pukul 07.00 Wita di Pantai Yeh Kuning, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana Bali.

Reporter: Yusuf Mudatsir

Editor: Ngurah Dibia