Denpasar – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati apresiasi langkah penanganan kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung sejak Kamis, 12 Oktober 2023.

Kendati demikian, dirinya tak menampik keberadaan asap yang menggangu pihak hotel di sekitar kawasan TPA.

“Ya memang itu kan dekat daerahnya. Apalagi Tanjung Benoa itu memang sedikit mengganggu teman teman kami ada di sana, tapi untuk upaya pemindahan sudah selesai sudah cukup bagus sekali ya,” kata dia kepada awak media di Denpasar, Kamis (19/10/23).

Terakhir, pihaknya berharap, peristiwa kebakaran ini dapat segera ditangani oleh tim gabungan.

“Mudahan segera bisa diatasi, bisa menyadari juga memang persoalan kalau memang tipe a mengalami kebakaran enggak sulit memecahnya,” pungkasnya.

Baca Juga  Usai Dilantik jadi Wakil DPRD, Gus Yoga Sebut Akan Tangani Isu Sampah di Denpasar

Sebelumnya diberitakan, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin menyampaikan, kebakaran disebabkan oleh faktor alam.

“Berdasarkan hasil investigasi kami murni karena faktor alam di satu sisi karena material sampah juga kering,” sebutnya melalui tayangan kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (18/10/23).

Selain itu, gas metan dan tumpukan sampah yang tingginya capai 35 hingga 40 meter disinyalir menjadi faktor meluasnya kebakaran di Area TPA Suwung.

“Kurang lebih 12 hingga 14 hektar luas lahan yang terbakar terhitung sejak Kamis, 12 Oktober lalu,” terang Rentin.

Saat ini, pihaknya mengaku telah menggunakan dua metode operasional dalam memadamkan kobakaran api yakni melalui operasi darat dan udara.

Baca Juga  Ini Kata Cok Ace Soal Konsep Koster-Giri Bangun Pariwisata Bali ke Depan

“Kami tidak mengalami kendala yang berarti karena mendapat dukungan dari berbagai pihak,” pungkasnya.

Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan