Denpasar – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Kadiskopumkm) Kota Denpasar, I Dewa Made Agung menyebut, di tahun 2023 ini pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Denpasar mengalami peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Kemarin dari sistem informasi data tunggal, tahun 2023 itu pertumbuhannya (UMKM, red) ada sekitar 60 ribuan unit. Kalau untuk persentasenya belum dapat dipastikan karena setiap harinya terus bertumbuh,” ungkap Dewa Agung kepada wacanabali.com, saat ditemui langsung disela-sela acara Pekan Kuliner Juara 2023, Kamis (2/11/23).

Lebih lanjut Kadis Dewa Agung menambahkan, pertumbuhan tersebut diklasifikasikan dalam 4 jenis usaha yaitu perdagangan, aneka usaha, industri pertanian dan industri non pertanian, peningkatan pertumbuhan UMKM di tahun 2023 ini memiliki peranan penting, karena sektor UMKM merupakan salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar.

Baca Juga  Banjar Kaja, Sesetan Segera Suguhkan Tradisi Omed-Omedan dalam SHOOF 2025

Sebagai kota besar, tiap tahun Denpasar mengalami perkembangan UMKM sangat pesat, dengan pertumbuhannya mencapai 175,52 persen di tahun 2019 sampai dengan 2020 yaitu sebesar 11.500 naik menjadi 31.685 unit. Tahun 2023 Dewa Agung menyebut pertumbuhannya semakin meningkat mencapai 60.000 unit.

Menurutnya, tingginya pertumbuhan UMKM di Kota Denpasar mempunyai dampak positif, dari segi penyerapan tenaga kerja, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya ekomoninya pada peningkatan pendapatan domestik regional bruto.

“Peningkatan yang terjadi kebanyakan di usaha makanan (kuliner, red). Trennya sedang tinggi sekali untuk jenis usaha tersebut, kedepan kami akan terus dorong para pelakunya untuk mengembangkan lagi usahanya. Kami akan buat pendampingan khususnya terkait manajemen wirausaha,” paparnya.

Baca Juga  Pemuda Badung Harus Berani Berperan Terhadap Perubahan

Walaupun mengalami peningkatan pertumbuhan, sektor UMKM di Kota Denpasar masih banyak mengalami kendala dalam mengembangkan usahanya, seperti masalah bahan baku, produksi, dan persaingan pasar, dan meningkatnya penggunaan barang import, menjadi sebuah Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemkot Denpasar untuk mendorong pertumbuhan tersebut kearah yang lebih baik di 2024.

Reporter: Krisna Putra