Tak Khawatir Soal Dampak AI ke Seniman, Ini Kata Sujana “Suklu”
Denpasar – Masifnya perkembangan Artificial Intellegence (AI) atau kecerdasan buatan dinilai mampu bersinergi dalam penciptaan karya seni di masa depan.
Hal itu diungkap oleh salah satu perupa asal Bali, I Wayan Sujana alias Suklu saat ditemui awak media di Denpasar, Kamis (16/11/23).
“Kalau kami sih sangat optimis ya, justru ini menjadi tool (alat) kita di dunia virtual,” sambungnya.
Dirinya mengaku tak khawatir perkembangan AI dapat mengikis orisinalitas karya khususnya dalam ranah seni rupa selagi para seniman terus berinovasi.
“Iya, (AI, red) sebagai pendukung saja, justru seniman kreatif selalu di depan. Kalau yang bersifat tradisi yang mengulang-ulang itu mungkin akan dikalahkan. Tapi kami sebagai artist kan terus eksplore, jadi gitu enggak takut kami (dengan keberadaan AI, red),” tegasnya.
Menurutnya, seniman memiliki proses kreatif yang tidak dapat ditiru oleh AI. Sehingga, keberadaannya justru dapat dioptimalkan sebagai alat pendukung penciptaan karya oleh seniman.
“Kan (AI, red) mempergunakan visual-visual yang sudah ada. Apalagi dalam hal keunikan lokal bali, tidak mudah ditiru oleh AI, itu hanya bisa dilakukan oleh orang bali dengan kepekaan sensitivitas sentuhan nya gitu. Saya yakin sih bisa itu diterobos gitu asalkan seniman bali mengasah kepekaan tentang kelokalan,” ujarnya.
Terakhir, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini juga berharap, kedepan seniman-seniman muda mampu hadirkan karya yang artistik namun juga sarat mengandung isu-isu yang tengah dihadapi oleh masyarakat.
“Jadi tidak hanya artistik, tapi ada konsep konsep yang nantinya berguna untuk psikologi dan sosiologi gitu. Sehingga seni tidak hanya untuk seni, tapi seni berguna memberikan pandangan pandangan,” tutupnya.
Reporter: Komang Ary
Tinggalkan Balasan