Denpasar – Matahari, air dan seisi alam semesta merupakan refleksi dari kehidupan.

Demikian ungkap seorang perupa asal Ubud I Wayan Karja saat mendeskripsikan karya teranyarnya bertajuk “Surya Segara Rupa”, Kamis (17/11/23).

Pascasukses pamerkan karya berjudul “Pangider Buana” tahun 1990-an silam di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Lukisan Surya Segara Rupa ini disebutnya sebagai serpihan dari karya yang telah ada sebelumnya.

“Ini merupakan hasil perenungan, duduk di tepi pantai mengarah ke timur ternyata warna putih mengawali semua hal di kehidupan. Tidak ada cahaya maka tidak ada warna,” terangnya.

Seniman seni rupa yang namanya telah malang melintang ini menginterpretasikan karya terbarunya dalam bentuk pemaknaan terhadap kehidupan.

Baca Juga  Dampak AI bagi Seniman, Ini Kata Sri Yogi Lestari

“Ketika cahaya menyentuh cahaya orientasinya menjadi putih. Warna putih kalau di pengider buana ini putih. Mainan riak gelombang tiang lihat sebagai aktivitas manusia, kesana-kemari. Semua tentang kehidupan,” tandasnya.

Kendati Karja menuangkan ide tersebut dalam media yang sederhana, dirinya berharap setiap sentuhan yang berada pada karyanya dapat dinikmati sebagai pemaknaan hidup oleh setiap penikmat karyanya.

Reporter: Komang Ari
Editor: Ady Irawan