Wandhira Kritisi Pemerintah Soal Pengelolaan Sampah di Denpasar
Denpasar – Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, Daerah Pemilihan Denpasar Selatan (Dapil Densel) dari Partai Golkar, I Wayan Mariyana Wandhira mengkritisi kebijakan Pemerintah pembangunan, tata ruang, utilitas, lalulintas, drainase, pertanian, alih fungsi lahan dan terutama yang paling vital saat ini, mengenai pengelolaan sampah di Denpasar, dinilai masih kurang maskimal mencari solusi terkait penyelesaian masalah yang terjadi di lapangan.
Ia menyebut, Pemerintah saat ini dianggap tidak banyak berusaha untuk berinovasi, mencari jalan keluar terbaik menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Denpasar. Hal tersebut diungkapkannya langsung kepada wartawan wacanabali.com, saat ditemui di Kantornya di Sanur, Denpasar, Jumat (24/11/23).
“Jangankan jalan, jalan ditempat saja tidak. Kita melihat memang benar soal sampah ini mereka (pemerintah, red) masih landai (datar, red), tidak ada satupun yang boom (inovasi, red). Masalah klasik sampah ini terus berulang-ulang saja, kenapa minim sekali terobosan? seperti upaya berinvetasi besar untuk pengelolaan sampah, jangan ada uji coba lagi seharusnya. Sedangkan kota-kota lain sudah mulai, bahkan banyak kota lain di Indonesia yang sudah merubah sampah jadi listrik,” jelas Wandhira.

Selanjutnya, Pria yang juga Ketua DPD Golkar Denpasar tersebut menambahkan, produksi sampah di Kota Denpasar mencapai 900 ton/hari bersumber dari 43 desa/kelurahan, sedangkan Denpasar sendiri memiliki 3 TPST dan 9 TPS3R belum mampu mengelola sampah dengan baik. Ia berharap, dengan kondisi seperti ini masalah sampah di Kota Denpasar bisa dijadikan sebuah sumber daya listrik seperti di Surakarta.
“Kalau Surakarta saja mampu kenapa Denpasar tidak? Intinya Pemerintah ini mau ga untuk belajar? Yang sudah-sudah hanya janji saja soal sampah ini bisa selesai di Juli 2023. Artinya, semua janji ini tidak diikuti dengan analisis kajian teknis, semua hanya jadi wacana belaka. Seperti PT NOI itukan sudah dari dulu, tapi jadinya apa? Mending putuskan saja. Ini harus ada titik temu antara semua pihak, sehingga permasalahan sampah ini bisa menemukan jalan keluaranya,” pungkasnya.
Selain itu, Caleg DPRD Denpasar yang memilki latar belakang sebagai seorang pengusaha jasa kontraktor tersebut mengharapkan, kedepan Pemerintah mampu memberikan jalan keluar ataupun solusi terhadap permasalahan sampah di Kota Denpasar.
Reporter: Krisna Putra

Tinggalkan Balasan