Denpasar – Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali A.A Ngurah Patria Nugraha mengaku pihaknya tengah gencarkan upaya sosialisasi layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) guna deteksi status HIV seseorang lebih dini.

“Kami terus melakukan upaya promosi dan mendorong kerjasama pemerintah desa untuk terlibat dengan melakukan sosialisasi HIV/AIDS baik preventif dan kuratifnya di setiap banjar bersama layanan kesehatan setempat,” terangnya kepada wacanabali.com, Senin (4/12/23).

Lebih lanjut dijelaskan, Bali tengah mengalami sejumlah tantangan dalam menuju penghentian epidemi AIDS (Ending AIDS) 2030.

“Masih adanya LFU (lost to Follow Up), putus minum obat pada populasi kunci masih tinggi, reagen terbatas sehingga 95% terakhir masih sulit dicapai serta adanya peningkatan kepada LSL (Lelaki Seks lelaki),” sambungnya.

Baca Juga  Babak Baru Kasus Golden City, Penggugat Mangkir "Lagi" Mediasi

Terakhir, dirinya berharap, fenomena gunung es HIV/AIDS di Bali dapat ditekan seiring perbaikan layanan dan fasilitas kesehatan serta tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mencegah infeksi menular seksual ini secara mandiri.

“Mari kita tingkatkan kesadaran peran setiap unsur dan bergerak bersama komunitas akhiri aids 2030,” pungkasnya.

Reporter: Komang Ari