Ketua DPRD Bali Tolak Program Nyamuk Ber-Wolbachia
Denpasar – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama tegas menyatakan menolak penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di Bali lantaran Bali sebagai daerah pariwisata.
“Saya menolak program tersebut karena Bali sebagai daerah pariwisata tidak bisa menjadi tempat uji coba, lebih baik dipindahkan ke tempat lain untuk melakukan ujicoba,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Bali, Selasa (5/12/23).
Ia menyebut penolakan tersebut setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pengampu kepentingan yang ada di Bali.
“Sudah melakukan koordinasi kepada bapak Penjabat Gubernur dan Sekretaris Daerah memang Bali sejak awal tidak termasuk dari surat Kementrian Kesehatan, itu dasar kami melakukan penolakan,” sambungnya.
Ia menyebut akan mengirimkan surat keberatan ke komisi IX DPR RI sebagai upaya penolakan program tersebut dilaksanakan di Bali.
“Nanti saya akan mengirimkan surat mengenai penolakan program tersebut ke DPR RI tepatnya ke Komisi IX, ini adalah upaya yang akan dilakukan,” pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Komponen masyarakat peduli Bali mempertanyakan keseriusan Pejabat (PJ) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya prihal penolakan program nyamuk ber-Wolbachia.
Pasalnya program yang dikatakan ditolak oleh PJ Gubernur Bali kembali melakukan manuver, dimana Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristik) menggelar seminar di Universitas Udayana pada Kamis 30 November 2023 Mengenai nyamuk bermetode Wolbachia. Dihadiri oleh pemrakarsa proyek Nyamuk ber-Wolbachia di Bali yaitu yayasan Save the Children dan World Mosquito Program.
Hal ini mendapat respon dari elemen masyarakat peduli Bali, yaitu Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia), Gema Perdamaian, Paiketan Krama Bali, dan Bali Solidarity mendatangi Kantor Gubernur Bali untuk mempertanyakan Keseriusan PJ Gubernur Bali dalam menolak program tersebut.
“Kehadiran kami (elemen masyarakat peduli Bali, red) ke Kantor Gubernur Bali untuk mempertegas posisi kami prihal penolakan program nyamuk ber-Wolbachia yang ada di Bali, kami sudah bertemu beberapa tokoh penting yang ada di Bali,” ujar Ketua Umum Puskor Hindunesia Ida Bagus Ketut Susena di kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/12/23).
Ia menyebut pemerintah dalam hal ini PJ Gubernur Bali agar memiliki sikap yang sama dengan elemen masyarakat peduli Bali dalam menolak program nyamuk ber-Wolbachia.
“Kita berharap pemerintah memiliki sikap yang sama tidak ragu-ragu menolak program nyamuk ber-Wolbachia,” sambungnya.
Ia menyayangkan sikap Universitas Udayana menggelar seminar mengenai nyamuk ber-Wolbachia yang dianggap menciderai hati masyarakat Bali.
“Sangat disayangkan universitas kebanggaan Bali ini melakukan seminar yang meng-endorse gerakan nyamuk ber-Wolbachia, kita sangat sayangkan dimana akademisi dan para ahli ini melakukan tindakan yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat Bali,” pungkasnya.
Reporter: Dewa Fathur
Tinggalkan Balasan