Denpasar – Menanggapi adanya fenomena perusakan Alat Peraga Kampanye (APK) Baliho oleh Orang Tidak Dikenal (OTD) di Denpasar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali I Nengah Yasa Adi Susanto alias Jro Ong menegaskan, pihaknya tetap santuy (santai) menanggapi hal tersebut sebagai sebuah dinamika politik biasa terjadi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Terkait nike (perusakan baliho, red) yang masif terjadi, kami sih santai saja, tetap santuy. Happy-happy (bahagia, red) saja. Kita doakan pelakunya cepat sadar, cepat insyaf (tobat, red), pada intinya mereka belum bisa memaknai apa arti demokrasi sebenarnya itu seperti apa,” ungkap Jro Ong kepada wacanabali.com, Rabu (6/12/23).

Baca Juga  Jalur Pendakian Ditutup, Gungde: "Sexy Dance" Pakai Bikini Banyak

Lebih lanjut Jro Ong menjelaskan, adanya fenomena perusakan baliho PSI bukan menjadi hal yang perlu pihaknya tanggapi secara berlebihan. Menurutnya, cita-cita PSI lebih mulia dari itu, untuk mewujudkan pelaksanaan Pemilu 2024 secara damai dan gembira. Fenomena tersebut justru mendorong pihaknya semakin optimis, untuk target raihan 4% kursi di parlemen.

“Tidak perlulah sampai ketakukan begitu. Bagi kami di PSI targetnya hanya 4 persen, jadi tidak akan mengambil segmentasi partai-partai lain yang mungkin saja ketakutan dengan kehadiran PSI. Harapan kami ya supaya pelakunya cepat sadar,” tegasnya.

Foto: Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto alias Jro Ong (kiri) bersama Presiden RI Joko Widodo (kanan). Sumber: Dok Pribadi.
Foto: Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto alias Jro Ong (kiri) bersama Presiden RI Joko Widodo (kanan). Sumber: Dok Pribadi.

Ia juga meminta para kader PSI tidak terlalu serius menanggapi adanya fenomena prerusakan baliho tersebut, juga mengimbau para kade untuk tetap menjaga situasi damai dan gembira menyambut Pemilu 2024.

Baca Juga  Marak Kejahatan Sektor Jasa Keuangan, OJK Komit Perkuat Kewenangan Penyidikan

“Saya ingatkan untuk rekan-rekan PSI Bali jangan mudah terpancing, jangan ada permusuhan dan saling rusak APK. Yang jelas kami tidak mau seperti yang lain, ketika APKnya dirusak langsung reaktif, itu bukan style (gaya, red) kami. Walaupun memang banyak di Bali yang dirusak, di Tabanan di Jembrana, tapi kami tetap santuy,” pungkas Jro Ong.

Reporter: Krisna Putra