Soroti Bahasa Bali Kini, Guru Besar UPMI Ngaku Prihatin
Denpasar – Menyoroti bahasa Bali saat ini, Guru Besar Bahasa dan Sastra Bali Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali Prof I Nyoman Suwija, M.Hum, ajak para tokoh menjadi contoh dalam penggunaan Bahasa Bali yang baik dan benar.
“Para tokoh dan pemimpin di masyarakat mesti terus meningkatkan keterampilan berbahasa Bali sesuai tata titi (tata aturan berbahasa, red) dan anggah-ungguh (tingkatan tutur, red) basa Bali,” ujarnya di Denpasar, Minggu (11/12/23).
Pihaknya mengaku prihatin, sebab bahasa Bali acap kali digunakan dengan tidak mengindahkan kaidah kebahasaannya.
“Di samping komunikasi secara lisan, penggunaan bahasa Bali secara tulis juga masih memprihatinkan. Misalnya, ucapan ‘Om Swastyastu’ sering kali disingkat menjadi OSA,” terangnya.
Menurut Suwija, kendati gairah berbahasa Bali di kalangan anak muda meningkat. Namun, pemahaman terkait tata aturan berbahasa Bali acap kali dikesampingkan. Sehingga, kedepan diperlukan upaya pembinaan yang intensif terkait penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar.
“Selain itu, anggah-ungguh basa juga perlu dipahami sebagai bentuk penghormatan bagi lawan bicara, baik karena usia yang lebih tua maupun karena kedudukannya dalam masyarakat. Karena itu, anggah-ungguh itu tetap penting dalam mabaos Bali,” tandasnya.
Reporter: Komang Ari
Tinggalkan Balasan