Denpasar – Bendesa Adat Kesiman sekaligus Calon Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ketut Wisna atau Jero Mangku Wisna (JMW) mengingatkan bahwa Majelis Desa Adat (MDA) bukan merupakan atasan desa adat.

JMW mengatakan selama ini MDA terlalu mendoktrin desa adat sehingga memunculkan kekacauan-kekacauan ditingkat bawah. Menurutnya MDA seharusnya lebih banyak pada kerja-kerja pembinaan.

“(Doktrin) ini kalau kita lihat banyak membuat konflik didaerah-daerah. Untuk itu justru harus lebih banyak pembinaan-pembinaan justru diperbanyak,” terangnya, Jumat (22/12/2023).

JMW menjelaskan desa adat di Bali mempunyai otoritas, wilayah, dan Krama masing-masing. Sementara MDA hanya sebagai fasilitator menjembatani pembinaan desa adat baik itu ke pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.

Baca Juga  Perangkat Adat Intervensi Pemilu, Bagus Santosa: Bisa Dipidana !

“Ini harapan kami agar tidak ada kekacauan di Bali ini. Desa adat ini mulai kita tata lah, kemudian memberi kontribusi ke daerah. Misalnya terkait dengan ketahanan pangan melalui subak,” terangnya.

Terakhir JMW mengajak semua pihak untuk melindungi keunikan adat dan budaya Bali. Menurutnya melalui adat dan budaya yang lestari inilah Bali selalu menjadi daya tarik sehingga dikunjungi wisatawan.

Reporter: Agus P
Editor: Ady Irawan