Denpasar – Dewasa ini, fenomena perubahan iklim (climate change) tengah menjadi tantangan yang dihadapi bersama.

Perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada lingkungan, ekosistem, dan kehidupan manusia, termasuk ancaman terhadap sumber daya alam, keamanan pangan, dan kesehatan global.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin menerangkan, hingga tahun 2023 secara statistik bencana hidrometeorologi masih mendominasi di Indonesia.

“Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan yang lainnya tidak lepas dari akibat perubahan iklim yang terjadi saat ini di semua wilayah di dunia termasuk Indonesia,” ujar Rentin kepada Wacanabali.com, Kamis (28/12/23).

Hal tersebut menurut Rentin menunjukkan adanya urgensi dalam menanggapi dampak krisis iklim bagi kehidupan manusia.

Baca Juga  BPBD Bali: Sembilan ZOM Telah Masuki Musim Hujan

Terakhir, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dalam memitigasi dampak dari bencana yang ditimbulkan.

“Misalnya dengan mengakses informasi peringatan dini, mengenali ancaman bencana di kawasan tempat tinggal, mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian, memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktekan rencana tersebut dengan simulasi/latihan, mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi, serta melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari