Denpasar – Politisi Partai Golkar Bali Mariza Sulton soroti isu terkait anak dan perempuan khususnya di Kota Denpasar.

Menurutnya, perempuan seyogyanya menjadi berdaya dalam menyuarakan hak-haknya. Ketimpangan gender, kata calon legislatif (Caleg) yang akrab disapa Icha ini, masih cenderung dialami oleh tak sedikit perempuan. Bahkan, hal tersebut kerap terjadi di ruang lingkup keluarga.

“Jangan malas bersuara jika mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Jangan takut untuk melapor atau bercerita. Saya siap bantu dan mengedukasi dalam membangun mental perempuan dan anak,” ungkapnya kepada Wacanabali.com, (16/1/23).

Pihaknya menyebutkan, kini diperlukan lebih banyak langkah preventif serta kuratif dalam menangani persoalan perempuan dan anak terutama kaitannya sebagai korban kekerasan.

Baca Juga  Tanda Tangani Ikrar, Kepala Desa harus Jaga Netralitas dalam Pilkada 2024

“Perlu diberikan bantuan konseling gratis bagi korban kekerasan perempuan dan anak serta perlunya peningkatkan kualitas hidup perempuan,” sambungnya.

Pemberdayaan perempuan, nantinya diharapkan mampu berdampak baik bagi peningkatan kualitas keluarga. Sehingga, pola tersebut harus menjadi kesadaran kolektif.

“Saya lebih berfokus pada isu anak dan perempuan. Tentu mengenai isu anak dan perempuan tidak luput juga dari peran ayah untuk mencapai keutuhan keluarga juga,” tandasnya.

Reporter: Komang Ari