INTELEK, muda, ramah, dan energik. Demikian kesan yang muncul ketika pertama bertemu dengan Ni Made Sri Yogi Lestari. Ia satu dari sedikit perempuan yang maju dalam kontestasi calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Bali.

Semangatnya, membawa moderasi di tengah keberagaman penduduk Bali untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebagai putri asli Bali, ia berharap dapat mengamalkan pengalaman dan wawasan yang ia dapat dari berbagai daerah Indonesia.

Siapa Ni Made Sri Yogi Lestari ?

Kepada wacanabali.com, Yogi menuturkan lahir di Lombok pada tahun 1990 silam. Di usia tiga tahun ia ikut orang tuanya ke pulau Jawa hingga tahun 1994, lalu pindah ke Lampung hingga tahun 1999, sempat tinggal di Bali tahun 1999-2004, kemudian kembali ke Lampung tahun 2004-2005.

Selanjutnya Yogi, panggilan akrabnya, melanjutkan sekolah di Jakarta tahun 2005-2008 lalu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia, Depok tahun 2008-2012 mengambil jurusan Biologi, setamat kuliah ia tinggal di Jakarta tahun 2012-2015, hingga akhirnya menetap di Banten tahun 2015-2023.

Baca Juga  Yogi Lestari: Program Susu dan Makan Gratis Prabowo-Gibran Wujudkan Generasi Emas 2045

Sebelumnya Yogi sering pulang pergi ke Bali. Hingga akhirnya pada tahun 2022, ia memutuskan untuk menetap menjadi warga Gianyar. 

Langkah Politik Yogi

Berlatar belakang seniman dan budayawan, sejak tahun 2018 Yogi Lestari mulai berorganisasi dan erat dengan isu-isu politik nasional. Hingga kemudian, tahun 2020 menjadi momen Yogi memutuskan terjun ke dunia politik melalui relasi seniman dan budayawan yang ia kenal melalui Partai Amanat Nasional (PAN). Dan kini menjadi representasi perempuan dan anak muda PAN.

Pada pemilihan umum (Pemilu) legislatif 2024 ini, Yogi menerima tawaran Dewan Pimpinan Pusat PAN agar maju sebagai Caleg DPR RI untuk Provinsi Bali. 

Awalnya, Yogi mengaku sedikit takut maju di Bali karena belum memiliki investasi sosial, politik maupun ekonomi. Namun yang membuatnya terpanggil untuk maju di Pileg DPR RI dapil Bali adalah kesadarannya sebagai bagian dari putri keturunan daerah Bali yang memiliki pengalaman tentang keberagaman di berbagai daerah di Indonesia.

“Satu hal yang saya punya hari ini adalah latar belakang saya yang beragam. Kalau memang saya masih bagian dari putri Bali, saya rasa dengan pengalaman yang saya terima di luar Bali saya bisa sedikit menceritakan perjalanan saya dan pengalaman saya serta wawasan yang saya miliki hari ini untuk masyarakat Bali” ungkap Yogi Lestari.

Baca Juga  Sri Yogi Lestari: Soal Green Campaign dan Dilema Politik

Wacana itu, tutur Yogi, tak lepas dari ideologi tengah yang diusung PAN di bawah kepemimpinan Ketum Zulkifli Hasan. Yogi menyampaikan bahwa ideologi tengah akan jadi kekuatan PAN untuk dapat eksis di Bali. Ia menilai adanya keberagaman suku bangsa, ras dan agama di Bali menjadikan Bali seperti miniatur Indonesia dan oleh sebab itu dibutuhkan sosok yang memiliki pengalaman dari latar yang beragam.

“Bali itu menjadi Indonesia versi mini nya. Semua suku bangsa ras agama ada di Bali, jadi kalau misalnya PAN dengan lokal konten seperti saya selaku kandidat DPR RI hari ini maju di dapil Bali saya bisa mewakili seluruh elemen masyarakat dengan latar belakang yang berbeda” tuturnya.

Sejalan dengan visi misi pemajuan SDM masyarakat khususnya generasi muda Bali, Yogi mantap memilih Komisi X DPR RI untuk memperjuangkan dan mengawal visi misinya jika terpilih nanti.

Terkait pembangunan Indonesia saat ini, Yogi berpandangan Presiden Jokowi bersama para pendahulu legislatif maupun eksekutif lainnya telah sukses membangun fondasi awalan yaitu pembangunan fasilitas penunjang. Sehingga, langkah selanjutnya yang harus ditempuh ialah mengembangkan SDM yang akan mengisi fondasi-fondasi yang telah dibangun tersebut.

Baca Juga  Sri Yogi Lestari Siap Perjuangkan Penyelesaian Konflik Lahan Masyarakat Gilimanuk

Khusus pendidikan di Bali, Yogi Lestari mengatakan tak kalah penting dalam pendidikan SD dan SMP di Bali, selain dari sisi pembelajaran formal, perlu adanya penguatan karakter yang berkebudayaan. Ia memandang kebudayaan itu menjadi warisan dan identitas leluhur.   

“Sebab jika kita tidak mengetahui sejarah yang dalam hal ini kebudayaan, maka kita akan seperti orang gila. Orang gila tidak mengetahui asal dirinya darimana, maka mau kemana nya pun juga tak jelas. Maka penguatan karakter kebudayaan menjadi hal yang penting ditambah lagi dengan adanya tantangan globalisasi yang influence nya cukup besar kita rasakan di Bali” tandasnya.

Saat ini, selain menjadi Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai PAN Nomor Urut 2, Yogi Lestari juga tergabung dalam Tim Fanta Pemilih Muda Bali, Tim Kampanye Daerah Prabowo Gibran untuk Provinsi Bali.

Editor: Agus Pebriana