Denpasar – Salah satu Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, daerah pemilihan (dapil) Denpasar Utara Mia Andhara Corry menjadi sorotan netizen dan dikenal sebagai Caleg Wibu. Pasalnya, perempuan jebolan Universitas Amikom Yogyakarta ini menggunakan cara kampanye yang tak biasa.

Tak tanggung-tanggung Sisy, panggilan akrabnya, memilih memasang foto cosplay dirinya menjadi tokoh March 7 dalam Honkai Star Rail.

Untuk diketahui sebelumnya, cosplay merupakan aktivitas di mana seseorang menggunakan busana serta berlakon menyerupai karakter yang terdapat dalam manga, anime, atau film-film.

“Itu sebenarnya awalnya karena iseng doang, karena masa kampanyenya sudah dekat tapi waktu itu belum sempat pasang baliho, banyak yang nanya ‘mana balihonya?’  akhirnya aku iseng pakai foto cosplay,” ujarnya kepada Wacanabali.com, Minggu (4/2/24).

Baca Juga  TNI-Polri Jaga Ketat Pleno Jembrana

Sisy mengaku, secara pribadi memang memiliki kegemaran terhadap animasi asal Negeri Sakura dan tengah aktif sebagai cosplayer.

Perempuan berusia 25 tahun ini menambahkan, foto balihonya yang unik disebutnya tak lepas dari pro dan kontra warganet.

“Respon masyarakat di media sosial kebanyakan positif, ada juga yang bilang ‘wah ada wibu yang mau nyaleg’ dan ada juga yang mempertanyakan. Tapi menurut saya itu bagus artinya mereka kritis terhadap siapa yang akan memimpin mereka nanti,” sambungnya.

Dirinya berharap, ke depan Denpasar memiliki wadah untuk para wibu (penggemar budaya pop Jepang, red) termasuk dalam melaksanakan event cosplay, konser maupun pagelaran seni lainnya.

Baca Juga  Evaluasi LPD Bermasalah, ini Kata Pakar Hukum

“Jadi aku berharap kedepannya Denpasar punya wadah khusus untuk orang bisa menuangkan ekspresi mereka,” tambahnya.

Kendati mengaku tak miliki visi dan misi secara spesifik, dirinya menyebut akan berfokus pada komitmen kerja.

“Yang penting transparansi, soalnya selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu apa yang dilakukan oleh caleg seperti reses misalnya,” pungkasnya.

Reporter: Komang Ari

Editor: Ngurah Dibia