Denpasar – United in Diversity (UID) Bali Campus merupakan sebuah konsep Learning Hub atau ruang kolaborasi, hadir di Indonesia sejak tahun 2003 sebagai respon terhadap turunnya kepercayaan masyarakat pada saat itu terhadap pemerintah dan berbagai stakeholder. Dalam kegiatan media gathering di UID Bali Campus, Kura Kumi Bain Diversity & Maret 2024, dilaksanakan untuk memperkenalkan UID Bali lebih jauh di masyarakat, Jumat (1/3/24).

Tantowi Yahya selaku President UID Bali menyebut, pihaknya hadir untuk mewujudkan kolaborasi-kolaborasi, menggandeng para leader, untuk menciptakan aksi konkret demi Indonesia dengan tujuan yang sama. Berlokasi di Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Learning Hub ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahin 2022 saat pelaksanaan G20 di Bali.

Gedung UID Bali Campus dibuat untuk menjadi Center of Future Knowledge, membuka seluas-luasnya kolaborasi sebagai pondasi utama setiap kegiatannya, menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan menyebarluaskan SDG’s. Lokasinya berada sangat strategis karena berada tidak jauh dari pusat kota Denpasar, Sanur, Nusa Dua, dan lokasi-lokasi penting seperti bandara, pelabuhan dan lokasi-lokasi wisata yang ramai di Bali.

Baca Juga  Instruktur Yoga 'Bule' di Bali, Akademisi: Perlu Regulasi!

“Secara garis besar, United In Diversity hadir untuk menjadi jembatan tiga sektor tersebut selama 20 tahun terakhir. Indonesia butuh sebuah platform yang berani dan berkualitas untuk menjadi penghubungnya, makanya UID ada, menggandeng MIT, Tsinghua University. Universitas Indonesia, dan stakeholder lainnya, dan berpegang pada orientasi solusi,” ungkapnya.

“Hari ini, UID pun hadir di Bali, di Kura Kura Bali, menganut sebuah paham yang menurut saya sangat baik, yaitu Tri Hita Karana, menjadikan UID lebih secara utuh membantu untuk menciptakan Indonesia damai dan bersatu,” tambahnya.

Selanjutnya, Nimas Mega, Direktur UID Bali Campus menambahkan, bahwa UID merupakan sebuah yayasan dengan misinya untuk menjadi platform pendidikan yang menghubungkan tri-sector, yakni pemerintah, sektor privat dan masyarakat. Karena pihaknya percaya, bahwa kolaborasi antar 3 sektor tersebut mampu menciptakan Indonesia yang damai dan lebih bersatu.

Baca Juga  Turah Panji Singgung "Bansos Politik" Kemunduran Proses Demokrasi di Bali

“Di sini, kami juga memiliki beberapa center seperti Tsinghua Southeast Asia Center, Center of G20 Bali Global Blended Finance Alliance, UN-SDSN (United Nations Sustainable Development Solutions Network, red), Rocky Mountain Institute Southeast Asia, TUS GBA, TIE (The Indt/S Entrepreneurs, red) Indonesia Chapter, dan lainnya” jelas Nimas Mega.

“Di UID Bali Campus sendiri, kami sering melakukan kegiatan-kegiatan yang persifat rutin, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder di Bali, dengan harapan kami bisa terus memberikan manfaat untuk masyarakat. Kami sangat aktif untuk hal ini,” tambah Nimas Mega.

Ia menambahkan, yang menarik dari UID Bali Campus adalah sustainable building atau gedung yang ramah lingkungan, terbuat hampir 80% dari material daur ulang. Di sini para pengunjung dapat melihat langsung bagaimana arsitektur gedung yang menarik dengan konsep yang dibuat dengan memanfaatkan waste material.

Robi Kurnia selaku Marketing Communication Manager UID Bali Campus menjelaskan, dalam beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, UID Bali Campus pernah berkolaborasi dengan Basa Bali, Universitas Udayana, NCPI, Bali Investment Club, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga  Kapolres Jembrana Bersama PJU Gelar Panen Sayuran Hidroponik dan Penebaran Benih Ikan Lele

“Ke depannya UID Bali Campus ingin mengajak lebih banyak stakeholder, baik pemerintah, perusahaan atau privat untuk bersama-sama berkolaborasi untuk melakukan sesuatu, menciptakan solusi untuk Indonesia, dan untuk masyarakat, kami juga mengundang keikutsertaannya dalam kegiatan-kegiatan yang akan ada di UID Bali Campus. UID ada sebagai katalisatornya, tugas kami untuk memfasilitasinya,” sebut Robi.

Ia mengatakan, diskala nasional dan internasional, kolaborasi juga terjalin dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, British Council, dan beberapa organisasi internasional lainnya, dengan total lebih dari 190 kerjasama dengan partner dan organisasi.

Selain kegiatan-kegiatan yang sudah disebutkan tadi, di sini juga ada Starbucks, pengunjung juga bisa membeli oleh-oleh di Bali Abode Shop dan bisa berkunjung juga ke Bali Abode Art Gallery, disana kita bisa melihat koleksi-koleksi bersejarah tentang Bali dan hubungannya dengan Majapahit.

Reporter: Gung Krisna