Kemendikbud Ristek Target Gunakan 90 Persen Produk Indonesia
Denpasar – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) targetkan 90 persen barang dan jasa dalam sektor pendidikan didapatkan dari produsen dalam negeri.
Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 yang diselenggarakan di The Meru Sanur, Kota Denpasar, Bali, Senin (4/3/24).
“Kami menargetkan 90 persen bisa menggunakan Produk Dalam Negeri (PDN). selain itu, sektor pendidikan kami memiliki kerjasama dengan pemda seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kita gunakan produk dalam negeri,” sebutnya.
Lebih lanjut Suharti menjelaskan, Kemendikbud Ristek sebagai kementerian yang membidangi sektor pendidikan mendapatkan instruksi khusus Presiden melalui Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Dengan demikian, pada Business Matching yang dilangsungkan dari 4 hingga 7 Maret mendatang ini, Kemendikbud Ristek menyuguhkan beragam produk inovasi dari program Merdeka Belajar termasuk dana padanan, kompetisi kampus merdeka, hibah penelitian serta sederet program lainnya.
“Berbagai program yang mendorong munculnya PDN sebagai substitusi impor seperti charging station untuk mobil elektrik, bus listrik merah putih, drone, sepeda motor hasil konversi ke energi listrik, water quality meter dan lain-lain merupakan hasil pelaksanaan program-program Merdeka Belajar,” imbuhnya.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menyebutkan, Business Matching ini digelar guna mempertemukan para pengguna anggaran dengan para produsen atau penyedia barang dalam negeri.
“Kami terus mendorong teman-teman pemilik anggaran untuk lebih mengenal produk-produk dalam negeri,” sambungnya.
Melalui kegiatan ini, Eko berharap terjadi peningkatan komitmen dari para pemilik anggaran untuk menggunakan produk buatan anak bangsa.
“Kami berharap terjadi peningkatan komitmen para pemilik anggaran untuk memakai produk dalam negeri. Selain itu, para produsen bisa masuk ke proses pengadaan barang dan jasa dengan lebih mudah,” pungkasnya.
Reporter: Komang Ari
Tinggalkan Balasan