Denpasar – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Bali telah berada di depan mata. Hal ini tentunya digadang-gadang akan lahirkan pemimpin-pemimpin terbaik bagi Bali di segala lini termasuk untuk persoalan pemberantasan korupsi, menjadi catatan penting jelang Pilkada Bali 2024.

Aktivis Anti Korupsi Nyoman Mardika menyebutkan, Bali perlu sosok pemimpin yang memiliki integritas, kemampuan, serta kepedulian terhadap isu sosial kemasyarakatan.

Dirinya menjelaskan, diperlukan kesadaran setiap individu untuk mencegah potensi terjadinya korupsi dalam berbagai sektor. Serta dalam ranah kuratif, tindakan korupsi harus didorong untuk disuarakan dan ditangani secara hukum.

“Akar korupsi adalah perilaku hidup konsumtif dan kebiasaan menyalahgunakan kewenangan. Sudah banyak regulasi yang mengatur kewenangan jabatan bagi pejabat publik tapi dugaan pelanggarannya tetap ada,” sebut Mardika kepada wacanabali.com, Kamis (14/3/24).

Baca Juga  Prabowo-Gibran Ditargetkan Raup 60 Persen Suara di Bali

Ia berharap, pejabat yang terpilih nantinya mampu menjadi panutan dalam pemberantasan korupsi.

“Tingkatkan kesadaran untuk mengawasi dan melaporkan korupsi. Jangan takut melawan koruptor,” pungkasnya.

Reporter: Komang Ari

Editor: Gung Krisna