Denpasar – Akademisi Universitas Hindu Negeri Denpasar, Dr. I Gede Sutarya menawarkan konsep pariwisata budaya model baru. Konsep tersebut lebih mengedepankan cara hidup masyarakat tradisional dan menjadikannya sebagai pengalaman hidup bagi wisatawan.

Hal tersebut dikonsepkan Dosen Magister Pariwisata Budaya UHN Denpasar itu, lantaran melihat pariwisata yang berkembang akhir-akhir justru menghilangkan nilai-nilai budaya masyarakat tradisional dan lebih mengedepankan kepentingan investasi.

“Jadi wisatawan itu dalam pariwisata budaya model baru yang saya maksud, itu wisatawan yang ingin belajar tentang bagaimana hidup yang baik. Itu sebenarnya konsep pariwisata budaya,” kata Dosen Magister Pariwisata Budaya dan Keagamaan UHN Denpasar itu kepada wacanabali.com via telpon WhatsApp, pada (8/4/24).

Baca Juga  Polemik Wisata ke Gunung dan Laut, ini Pendapat Ahli Lontar

“Jadi pariwisata budaya bukanlah pariwisata yang hedonis sebenarnya, tapi pariwisata yang dilandasi oleh keingintahuan (curiousity) dan juga keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru di dalam kehidupan masyarakat yang berbeda dalam hal ini masyarakat tradisional,” tambahnya

Lebih lanjut, Sutarya menjelaskan, model pariwisata yang ada saat ini merupakan pariwisata yang dibentuk oleh kapitalisme yang hanya menjadikan budaya sebagai tontonan bukan tuntunan.

Sutarya, juga membeberkan konsep pariwisata budaya model baru. Secara sederhana konsep tersebut mengajak kita untuk memanfaatkan apa yang ada dalam kehidupan masyarakat tradisional, tanpa di lebih-lebihkan.

“Pariwisata budaya seperti ini hanya bisa dilakukan dengan konsep pariwisata yang di dalamnya terkandung aset-aset yang dimiliki oleh masyarakat tradisional itu sendiri. Sehingga nanti wisatawan itu tinggal di kampung-kampung, mendapatkan pengalaman disana, kemudian belajar tentang kebudayaan masyarakat tradisional dan ini tentu akan menguntungkan wisatawan karena mendapat pengetahuan dan juga pengalaman,” jelasnya

Baca Juga  Imigrasi Harus Tegas ! Jangan Ada WNA Serobot Lahan Kerja Warga Lokal

Disisi lain, keuntungan bagi masyarakat lokal selain mendapatkan keuntungan secara ekonomi, juga melalui interaksi tersebut ada pembelajaran baru bagi masyarakat lokal.

Dan masyarakat lokal juga secara langsung mendapat dampak dari interaksi tersebut, artinya ada pertukaran kebudayaan yang mengisi kekurangan yang ada dalam masyarakat tradisional kemudian dampak ekonomi langsung kepada masyarakat karena wisatawan tinggal di komunitas masyarakat lokal,” pungkasnya.

Reporter: Yulius N