Denpasar – Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster yang juga Gubernur Bali periode 2018-2023 merespon dengan santun sikap Ketua DPC PDI Perjuangan Badung yakni Giri Prasta yang disinyalir telah melakukan manuver politik di internal partai.

Menariknya, Wayan Koster tetap memberi pujian kepada Giri Prasta meski diuji dalam mempersiapkan diri mendapatkan rekomendasi dari Megawati Soekarno Putri selaku Ketua DPP PDI Perjuangan menuju periode kedua dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Bali 27 November 2024 mendatang.

“Saya kira yang dilakukan pak Giri itu gak ada masalahnya, sah-sah aja. Kreasinya itu boleh aja. Buat saya gak masalah, makanya saya gak mau negur. Dan tidak baik juga menegur. Ngapain orang berbuat baik kita tegur. Kan menolong masyarakat,” ungkap Wayan Koster dalam sebuah acara podcast yang dikutip wacanabali.com, Senin (22/04/2024)

Baca Juga  Made Satria: Jalan Lingkar Solusi Kemajuan Nusa Penida

Wayan Koster menyampaikan, berkaitan Giri Prasta sebagai Bupati Badung memberikan bantuan ke kabupaten atau kota lain, bahkan ke desa-desa dari segi aturan adalah wajar. Hal ini dikatakan, berkaitan dengan menyeimbangkan fiskal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Itu boleh, artinya kabupaten berkontribusi kepada provinsi itu boleh, kabupaten berkontribusi kepada kabupaten lainnya boleh secara horizontal. Kabupaten ke bawahnya boleh. Jadi apa dilakukan itu ada dasar hukumnya,” pungkasnya.

Tapi, ketika kebijakan itu lantas menimbulkan persepsi politis yang berkaitan dengan Pilkada menurut pihaknya adalah persoalan lain yang tidak juga jadi masalah. Karena itu, Wayan Koster tak ingin menegur lantaran upaya tersebut merupakan dinamika politik internal partai.

Baca Juga  Koster Siapkan 15 Perda, Atur Alih Fungsi Lahan hingga Perlindungan Pantai

“Saya mengapresiasi apa pun langkah dan upaya dilakukan beliau, itu bagian dari proses dinamika dalam internal partai. Buat saya semua kader punya hak menunjukan harapan dan aspirasi kepada pendukungnya itu merupakan hal yang wajar saja. Saya memberi ruang kepada semuanya,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Wayan Koster semua rekomendasi akan diputuskan DPP partai. Ia mengatakan, apa pun keputusan DPP nanti semau kader wajib menjalankan.

“Karena di partai ini pada ujungnya setelah rampung proses di DPC dan juga di DPD, keputusannya ada pada tingkat DPP dan kewenangan itu adalah Ibu Megawati. Ketika setelah rekomendasi keluar semua kader harus melaksanakan keputusan DPP partai dengan taat, disiplin serta bertanggung jawab,” tandas Wayan Koster.

Baca Juga  Koster Beri Insentif Hingga Rp 1 Miliar Bagi Desa yang Mampu Kelola Sampah Berbasis Sumber

Sebelumnya juga diketahui sejumlah baliho dan billboard Giri Prasta yang mengindikasikan dirinya akan maju dalam pemilihan Gubernur Bali mendatang muncul di banyak lokasi baik di kota Denpasar maupun kabupaten lain, seperti Badung, Tabanan, Buleleng, Jembrana dan lainnya.

Meski dalam pemberitaan sebelumnya Giri mengaku tidak tahu siapa yang memasang, namun baliho-baliho itu menujukan ada gerakan di internal PDI Perjuangan Bali untuk menentang tradisi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, yang diketahui selalu memberi kesempatan kadernya maju periode kedua.

Indikasi gerakan melawan tradisi partai itu muncul lantaran pernyataan Giri mengaku tidak tahu menahu siapa yang memasang baliho-baliho gambar dirinya itu tidak diikuti dengan perintah agar pemilik papan reklame atau billboard menurunkan baliho-baliho tersebut.