Jokowi Sebut Indonesia Minim Dokter Spesialis
Jakarta – Joko Widodo sebut Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Pihaknya mengakui, hal tersebut masih menjadi keluhan di sejumlah daerah.
“Selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi-provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya, karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya juga kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000,” ungkapnya dikutip dari laman Sekretariat Kepresidenan, Selasa (7/5/24).
Lebih lanjut diungkapkan, Indonesia kini berada di peringkat 147 di dunia dan peringkat 9 di ASEAN terkait dengan minimnya jumlah dokter spesialis.
“Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” sambungnya.
Ia berharap, kedepan terdapat kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit-rumah sakit yang ada guna melahirkan lebih banyak dokter spesialis.
“Dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya, dengan standar-standar internasional,” ujar Mantan Gubernur Jakarta ini.
Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyatakan, kini Indonesia memiliki 24 Fakultas Kedokteran dan 420 unit rumah sakit.
Reporter: Komang Ari

Tinggalkan Balasan