Denpasar – Kegiatan diskusi the People’s Water Forum (PWF) untuk rakyat Bali di salah satu hotel di kawasan Jl. Hayam Wuruk, Denpasar mendapat penolakan dari puluhan massa Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Masa PGN menilai, kegiatan yang dilakukan People’s Water Forum (PWF) 2024 tersebut tidak benar karena tidak mengikuti surat imbauan dari Gubernur Bali.

“Kita tidak mengintimidasi, tetapi anda melakukan kegiatan ini yang tidak menghargai apa yang dilakukan oleh Gubernur Bali melalui surat imbauannya” ujar
Pariyadi selaku Ketua PGN Bali.

Ia menambahkan, boleh saja menyampaikan kebebasan berekspresi itu dijamin oleh UU 1945, tetap harus dijunjung tinggi harkat martabat Indonesia.

“Kalau kalian mau menyampaikan pendapat, kenapa tidak masuk ke WWF di Nusa Dua, kenapa buat tandingan,” teriak Pariyadi yang biasa dipanggil Gus Yadi.

Baca Juga  Ganjar Buka Mukernas, Titip Pesan Agar LPPL tak Punah

Massa dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) pun meminta agar pelaksanaan diskusi PWF dihentikan dan bubar.

“Bubar, kami menolak,” tegasnya.

Sementara, Roberto Hutabarat, selaku sekretaris jendral atau Sekjen Prodem 98 mengatakan, pihaknya menyayangkan larangan tersebut.

“Apalagi sampe mendatangi hotel tempat kami berdiskusi,” keluhnya

Menurutnya, ini adalah bentuk pembungkaman terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat oleh ormas sipil yang mengatasnamakan orang Bali.

Ia mengatakan, inilah realitas demokrasi di Indonesia ternyata masih disusupi oleh orang-orang yang antidemokrasi.

“Saya dari sekertaris jendral atau Sekjen Prodem 98 sangat menyesalkan adanya ancaman-ancaman ini,” tutupnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Menko Marves Luhut Pandjaitan memperbolehkan warga untuk menggelar aksi demontrasi saat kegiatan WWF berlangsung di Nusa Dua Bali.

Baca Juga  KPU Denpasar Persiapan Sambut Pilkada 2024

“Kalau demo, demo saja,” cetsu Luhut saat menghadiri Tactical Floor Game bersama Kapolri dan Panglima TNI di Kepaon, Denpasar.

Reporter: Dion

Editor: Ngurah Dibia