Denpasar – Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna menyayangkan pembubaran acara diskusi People’s Water Forum (PWF) yang semula diagendakan pada 20-23 Mei 2024.

Palguna sendiri, rencananya akan membawakan materi berjudul “On Water: A Perspective from Indonesia’s Constitution” pada forum tersebut.

“Saya justru ingin memanggungkan nama Indonesia di mata dunia karena yang hendak saya presentasikan adalah bagaimana Konstitusi Indonesia melindungi sumber daya air. Bukan hanya itu, bahkan mengaitkannya langsung dengan gagasan negara kesejahteraan,” sebutnya kepada Wacanabali.com, Selasa (21/5/24).

Namun, hal tersebut belum dapat dilaksanakan sebab terjadi penolakan terhadap kegiatan PWF oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Baca Juga  Palguna: Politik Dinasti Tanpa Meritokrasi Buruk bagi Demokrasi

Tampak, mantan Hakim MK tersebut tidak diizinkan memasuki lokasi acara. Lebih lanjut, Palguna mengaku keberadaannya dalam forum tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, selain sebagai akademisi, dirinya juga terlibat dalam memutus perkara pengujian Undang-Undang tentang Sumber Daya Air.

“Bahkan, jika ada kesempatan, saya sesungguhnya hendak menambahkan keterangan bahwa perlindungan Konstitusi terhadap sumber daya air itu bukan semata-mata demi melindungi sumber daya air melainkan mengaitkannya dengan gagasan negara kesejahteraan,” sambungnya.

Palguna menilai, penolakan yang terjadi terhadap PWF merupakan bentuk ketakutan semata karena PWF dilaksanakan hanya untuk diskusi terkait keberadaan air saat ini.

“Kesempatan untuk mengabarkan hal fundamental itu jadi hilang gara-gara ketakutan tak jelas. Ya sudah, saya sih tidak rugi apa-apa. Paling-paling hanya kesal,” tandasnya.

Baca Juga  Ketua MKMK: Revisi UU MK Mengancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Dalam pantauan Wacanabali.com, Di area depan Hotel Oranjje, Denpasar, tampak spanduk bertuliskan “Komunitas Aliansi Masyarakat Bali, menolak Water Forum, ganggu ketertiban, dibiayai asing. Tolak sekarang!”.

Menanggapi hal itu, salah satu tim panitia PWF yang tergabung dalam Komunitas Solidaritas Perempuan, Linda membantah kegiatan tersebut dibiayai oleh pihak asing dan menyebutkan hal ini dilakukan murni dari kepedulian masyarakat sipil terhadap atas keberadaan air saat ini.

Reporter: Komang Ari