Denpasar – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyebut salah satu alasan membludaknya sampah di Kota Denpasar dikarekanakan pihak pengelola yang bekerja tidak bertanggung jawab.

Jaya Negara menyampaikan, sebelumnya pihaknya telah membangun kerjasama dengan pengelola. Namun, berjalannya waktu, pihak pengelola ini tidak mampu bekerja dengan baik.

“Kita sudah dibangunkan 3 TPST. Dengan dibangunkan oleh kementrian 3 TPST itu adalah pihak pengelola yang ingin menyelesaikan sampah ini, mampu mengerjakan 1000 ton per hari, tugas Denpasar membayar 100 ternyata si pihak ketiga ini tidak bisa bekerja jadinya sampah terbengkalai seperti ini,” kata Wali Kota Denpasar kepada wartawan saat ditemui di Rumah Kebinekaan dan Kebangsaan Satyam Eva Jayate, Denpasar, Senin (21/5/24).

Baca Juga  Jelang Pelantikan, Jaya Negara-Arya Wibawa Ikuti Tes Kesehatan

Lebih lanjut, Jaya Negara mengatakan posisi Pemkot Denpasar saat itu hanya membayar tipping fee kepada pihak pengelola sampah. Menurutnya, yang bertanggung jawab penuh atas masalah adalah pihak pengelola. Namun, hal itu tidak berjalan sesuai kesepakatan.

“Denpasar posisinya dulu adalah membayar tipping fee,” sebutnya

Namun, Jaya Negara menyampaikan kini pihaknya telah mendapat arahan baru untuk selesaikan masalah di Kota Denpasar.

“Kami tetap sekarang sudah ada arahan bahwa beli incinerator kembali ke target awal yang dulu. Karena ternyata RDF itu tidak cocok di Bali, karena kami mendorong incinerator. Karena prinsipnya di Denpasar akan siap membayar tipping lebih kalau ini dikerjakan secara profesional kalau permasalahan sampah cepat selesai,” tandasnya

Baca Juga  Muncul Calon Penantang di Pilwali Denpasar 2024, Ini Kata Jaya Negara

Reporter: Yulius N