Buleleng – Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana memuji kepemimpinan Wayan Koster ketika menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023. Menurutnya, Koster berhasil membangun Bali dengan mengedepankan asas pemerataan.

“Contoh di Turyapada Tower, itu adalah icon penyeimbangan ekonomi dari Bali Selatan ke Bali Utara,” ungkap Lihadnyana saat ditemui usai kuliah umum Wayan Koster bertajuk ‘Gen Z Penerus Bali Masa Depan: Membangun Peradaban Masa Depan Bali’, di STAH Mpu Kuturan Singaraja, Buleleng, Selasa (04/06/2025).

Disamping Turyapada Tower tambah Lihadnyana, asas pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh Wayan Koster terlihat dari pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani. Menurut Lihadnyana kehadiran shortcut ini berhasil mempercepat aksesibilitas Bali utara dengan selatan.

Baca Juga  Kepala BPS Bali Puji Koster, Kebijakan Selalu Berbasis Data

“Sudah banyak hal yang dilakukan beliau (Koster) terkait dengan masalah kebijakan-kebijakan untuk membangun Bali ini, termasuk juga di kabupaten Buleleng,” ungkapnya.

Lebih jauh, Lihadnyana juga mengapresiasi keputusan Wayan Koster yang memberikan hibah tanah kepada STAH Negeri Mpu Kuturan ketika menjabat sebagai Gubernur Bali.

Ia mengatakan hibah tanah ini membuat kampus bernafas agama Hindu di Buleleng tersebut dapat meningkatkan statusnya menjadi institute.

“Sehingga (dengan hibah tanah) 7,5 hektar STAH Negeri Mpu Kuturan memenuhi syarat untuk bertransformasi meningkatkan statusnya menjadi Institute,” terangnya.

Lihadnyana mengatakan keberadaan kampus STAH Mpu Kuturan secara tidak langsung akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat Kabupaten Buleleng.

Untuk itulah ungkap Lihadnyana, pemerintah Kabupaten Buleleng memberikan biaya keringanan. Dimana Pemkab memutuskan untuk menetapkan 0 tarif dalam proses dalam proses hibah tanah.

Baca Juga  Gagasan Haluan Pembangunan Bali Curi Perhatian Gen Z

“Karena sebagai lembaga pendidikan tinggi STAH Mpu Kuturan memberikan dampak secara ekonomi. Karena sebagai lembaga pendidikan pasti ada banyak mahasiswa,” terangnya.

Editor: Ady