Serikat Buruh Turun Jalan, Imbas Perubahan Status Pekerja Angkasa Pura Bali
Denpasar – Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Regional Bali bersama Serikat Pekerja Mandiri Angkasa Pura Support menggelar aksi damai di depan Kantor Angkasa Pura Support (APS) Bali.
Aksi damai dilakukan karena adanya rencana penggabungan perusahaan PT Angkasa Pura Support yang mana dari sosialisasi yang dilakukan kepada seluruh pekerja.
Karena itu, pihak perusahaan akan merubah Status Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (permanen) menjadi Status Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (kontrak).
“Hari ini kami datang ke sini menyampaikan sikap, menyampaikan aspirasi kepada perusahaan bahwa kawan-kawan kami tidak menghendaki statusnya (kepegawaian) diubah dari PKWTT menjadi PKWT,” kata Korlap aksi, I Dewa Made Raibudi Darsana kepada wartawan saat demo di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Kamis (4/7/24).
Lebih lanjut, kata Korlap aksi itu, hal ini jelas menimbulkan keresahan dan kekhawatiran bagi segenap pekerja PT APS Bali. karena itu, kami menolak rencana perubahan status tersebut.
“PKWTT tidak memberikan jaminan keberlangsungan atas pekerjaan, keberlangsungan atas mata pencaharian. Padahal, mereka punya keluarga, punya anak yang harus dinafkahi,” sambungnya.
Ia kemudian membeberkan, ada sekitar 1.200 karyawan terancam mengalami perubahan status kepegawaian dari tetap menjadi kontrak akibat keputusan sepihak PT APS. Dari 1.200 karyawan, ada 428 pekerja yang berprofesi sebagai sekuriti.
“Di mana penghargaan masa kerja, mengapa mereka yang sudah mengabdi dan memberikan loyalitas selama puluhan tahun dibalas hanya karena perusahaan merger mereka diubah statusnya,” pungkasnya.
Reporter: Yulius N

Tinggalkan Balasan