HUT ke-77, Bali Dorong Modernisasi Koperasi
Denpasar – Genap usia ke- 77 tahun Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) bersama Dinas Keperasi dan UMKM se-Provinsi Bali gelar seminar talk show. Perayaan hari ulang tahun ini, digelar di Krisna Oleh -Oleh Bali, Blangsinga, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin (29/7/2024).
Selain itu, kegiatan tersebut dihadiri oleh profedor teknologi, kemudian dari pemerintah dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud) yang mengisi seminar pada hari ini dengan tema koperasi maju Indonesia emas.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekopinwil Bali, I Wayan Murja, mengatakan berkaitan dengan tema besar itu maka diadakan seminar hari ini dengan mengangkat tema mendorong inovasi dan kreativitas koperasi menuju koperasi yang moderen.
‘Nah untuk menjadikan koperasi modern seperti apa yang dicanangkan oleh pemerintah bahwa tahun 2024 ini diharapkan ada 600 koperasi moderen di seluruh Indonesia oleh karena itu untuk mendukung tema besar itu maka kita mengundang dari pada profedor teknologi yang kompeten di bidang itu untuk menjadikan koperasi ini moderen,” ujarnya
Dia menambahkan bahwa dari awalnya sebagai koperasi yang dikelola secara konvensional itu menjadi koperasi moderen itu salah satu cara agar koperasi-koperasi itu bisa beradaptasi menggunakan digitalisasi.
“Maka hasil dari digitalisasi yang dilakukan oleh koperasi-koperasi diharapkan 4 pilar koperasi moderen itu yaitu antara lain kelembagaan, kemudian usaha keuangan bisa nanti dilakukan secara profesional ini yang akan membuat pergeseran dari konvensional menuju koperasi modern kira-kira begitu,” tandasnya
Dia menjelaskan,mengapa pihaknya melakukan seminar berkaitan dengan Hari Koperasi di Bali sendiri targetnya kemarin awal sekali untuk menjadikan koperasi moderen ada 7 sekarang mungkin sudah ada puluhan koperasi moderen yang sudah diharapkan oleh pemerintah untuk ikut masuk ke 500 koperasi moderen yang dicanangkan oleh pemerintah.
Menurutnya koperasi moderen di Bali sendiri sudah puluhan. Dan syaratnya itu diawali dengan digitalisasi itu akan mendorong dari pada pilar-pilar kriteria koperasi modern yang dia sebutkan diatas. Dan itu akan bisa terbentuk seperti kelembagaannya usahakan kalau kelembagaannya, itu berkaitan dengan bagaimana mengelola anggota itu berbasiskan elektronik.
Kemudian rapat anggota juga demikian karena koperasi ini bisa besar dari anggotanya. Maka rapat anggota itu harus dilakukan melalui elektronik jadi seperti itu dari kelembagaan. Kemudian dari segi usaha juga demikian jadi harus dilakukan harus ditransformasikan secara digitalisasi sehingga kecepatan dan keakuratan secara transparansi itu akan terbentuk dari digitalisasi itu secara keseluruhan apabila benar-benar pengurus mengawasi pengelolaan koperasi ini bisa beradaptasi dengan berbasiskan digitalisasi dalam pengelolaan maka koperasi moderen itu terbentuk.

Dia menambahkan bahwa dari awalnya sebagai koperasi yang dikelola secara konvensional itu menjadi koperasi moderen, salah satu cara agar koperasi -koperasi itu bisa beradaptasi menggunakan digitalisasi.
“Maka hasil dari digitalisasi yang dilakukan oleh koperasi-koperasi, diharapkan 4 pilar koperasi moderen itu yaitu antara lain kelembagaan, kemudian usaha keuangan bisa nanti dilakukan secara profesional ini yang akan membuat pergeseran dari konvensional menuju koperasi moderen kira-kira begitu,” tandasnya.
Murja menjelaskan, mengapa pihaknya melakukan seminar berkaitan dengan Hari Koperasi di Bali sendiri targetnya kemarin awal sekali untuk menjadikan koperasi moderen.
“Ada tujuh sekarang mungkin sudah ada puluhan koperasi moderen yang sudah diharapkan oleh pemerintah untuk ikut masuk ke 500 koperasi moderen yang dicanangkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya di Bali sendiri sudah puluhan dan syaratnya diawali dengan digitalisasi, hal itu akan mendorong dari pada pilar-pilar kriteria koperasi moderen yang dia sebutkan di atas.
“Dan itu akan bisa terbentuk seperti kelembagaannya usahakan kalau kelembagaannya, itu berkaitan dengan bagaimana mengelola anggota itu berbasiskan elektronik,” sebutnya.
Kemudian rapat anggota juga demikian karena koperasi ini bisa besar dari anggotanya. Maka rapat anggota itu harus dilakukan melalui elektronik jadi seperti itu dari kelembagaan. Selanjutnya dari segi usaha juga demikian jadi harus dilakukan harus ditransformasikan secara digitalisasi.
“Sehingga kecepatan dan keakuratan secara transparansi itu akan terbentuk dari digitalisasi itu secara keseluruhan apabila benar-benar pengurus mengawasi pengelolaan koperasi ini bisa beradaptasi dengan berbasiskan digitalisasi dalam pengelolaan maka koperasi moderen itu terbentuk,” tutup Murja.

Sementara itu, Kabid KPK Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Try Arya Dhyana Kubon Tubuh mengatakan koperasi mau tidak mau harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan dan berkolaborasi. Untuk itu infrastruktur atau peralatan dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) baik pengetahuan maupun keterampilan terkait pengopresian media digital perlu disiapkan.
“Nah ini sering kali belum terbentuk padahal ini merupakan salah satu prinsip dari prinsip dasar dari koperasi,” tandasnya.
Kemudian ia menambahkan, ada beberapa tantangan dan kendala untuk menjadi koperasi yang layak disebut dengan koperasi moderen dan koperasi digital.
“Salah satunya adalah infrastruktur dari peralatan yang dimiliki kemudian masih ada juga kelemahan di sambungan internetnya,” bebernya.
Selain itu, serangkaian Hari ulang tahun Koperasi ke-77 tersebut Dewan Koperasi Pimpinan Wilayah (Dekopinwil) Bali menggandeng Selaraz menggelar kegiatan Kita Koperasi. Kita koperasi ini adalah sebuah inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam gerakan koperasi.

I Putu Gatot Adiprana selaku tim dari Selaraz mengatakan melalui kegiatan KitaKoperasi dikemas lebih segar yang bertujuan untuk memperkenalkan konsep koperasi, memperkuat solidaritas, dan mendorong kolaborasi di antara anggota koperasi serta masyarakat luas.
“Kita koperasi ini terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain talkshow, table talk business matching dan yang menarik adalah Kompetisi Koperasi Kreatif, di mana kegiatan ini fokus terhadap pengembangan koperasi sektor riil dengan tujuan agar memberi kesempatan pada koperasi koperasi untuk menunjukan keunggulannya masing masing,” tandas Gatot yang menginisiasi program ini.
Ia berharap semoga kompetisi ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang inovasi dalam memberikan citra baru terhadap sebuah koperasi. “Ini sebagai ajang inovasi agar lebih diterima untuk masyarakat luas,” pungkas Gatot.
Reporter: Dion

Tinggalkan Balasan